Tandaseru — DPP KNPI tengah menggelar kongres XVI di Kota Ternate, Maluku Utara. Selaku wadah berhimpunnya organisasi pemuda, KNPI diharapkan dapat mengakomodir sejumlah isu penting di daerah.

Hal ini diungkapkan Sekretaris Aliansi Masyarakat Oba Bersatu (AMOB) Ibrahim Jumati. Ibrahim dalam rilisnya bilang, sebagai generasi muda dan bagian dari masyarakat Maluku Utara, memaknai kongres KNPI XVI ini harus dijadikan peluang untuk mendorong persoalan-persoalan yang ada di sekitar agar menjadi perhatian KNPI dan menjadi rekomendasi Kongres XVI di Maluku Utara.

Berikut sejumlah isu yang dinilai penting oleh AMOB:
  1. Daerah Istimewa dan Otonomi Khusus Provinsi Moloko Kie Raha

Kedaulatan Wilayah Indonesia ini ada karena eksistensi dan peran sultan-sultan dan raja-raja di masa lalu. Wilayah kesultanan Moloko Kie Raha telah melahirkan beberapa provinsi yang ada di Indonesia yakni sebagian daerah Sulawesi, Seram, Flores, Alor, Papua, Kepulauan Filipina dan Maluku Utara itu sendiri. Buktinya adalah peta wilayah kukuasaan kesultanan yang dikenal dengan Uli Siwa dan Uli Lima.

Kerajaan atau kesultanan Moloko Kie Raha ini telah memliki peran sebelum terbentuknya Indonesia, sebelum masa kemerdekaan sampai masa kemerdekaan. Keberadaan kesultanan Moloko Kie Raha yang terdiri dari Kesultanan Tidore, Kesultanan Ternate, Kesultanan Bacan dan Kesultanan Jailolo harus menjadi perhatian Pemerintah Pusat dan pemeritah pusat haruslah memberikan penghargaan atas perjuangan yang telah dilakukan.

“Menurut Pasal 18B UUD 1945, negara mengakui dan menghormati satuan-satuan pemerintahan daerah yang bersifat khusus atau bersifat istimewa yang diatur dengan undang-undang. Oleh karena itu penghargaan yang harus diberikan pemerintah pusat atas jasa-jasa para sultan Moloko Kie Raha adalah dengan mengubah nama Provinsi Maluku Utara menjadi Provinsi Daerah Istimewa Moloko Kie Raha dan atau menetapkan sebagai Daerah Provinsi Otonomi Khusus Provinsi Moloko Kie Raha,”, tegas Ibrahim, Kamis (19/5).