Tandaseru — Sekretaris Dinas Pendidikan (Disdik) Kota Ternate, Maluku Utara, Isman do Idris membantah adanya anak putus sekolah di Kota Ternate yang jumlahnya sampai ratusan anak.
Pernyataan itu disampaikan menyikapi laporan data anggota Komisi III DPRD Kota Ternate Nurlaela Syarif yang menyebutkan ada sekitar 150 anak di Kota Ternate yang tidak bersekolah maupun putus sekolah.
Menurut Isman, kalau pun ada anak yang putus sekolah maka angkanya sangat kecil. Itu pun dimungkinkan bukan anak yang putus sekolah dari sekolah yang ada di Kota Ternate melainkan dari luar Ternate.
“Sebab kalau kita punya data untuk tingkat SD masuk SMP itu hampir 100 persen tidak ada yang putus sekolah. Seperti yang pernah kita jaring di pasar dan sebagainya pada 2 tahun sebelumnya itu kita dapati anak putus sekolah tetapi bukan berasal dari Ternate,” jelas Isman, Sabtu (14/5).
Apalagi sekolah tingkat SD dan SMP di Kota Ternate, lanjut dia, tidak lagi dipungut biaya alias sekolah gratis. Tentunya hal ini tidak menjadi alasan bagi masyarakat tidak dapat menyekolahkan anaknya dengan alasan kurang mampu.
Isman bilang, meski demikian pihaknya tidak akan lepas tangan jika memang ada data anak putus sekolah seperti pada data yang dikantongi Komisi III DPRD Kota Ternate.
Pihaknya tetap akan menindaklanjuti penanggulangan anak tidak sekolah maupun putus sekolah berdasarkan permasalahannya.
Seperti siswa yang putus sekolah saat duduk di bangku SD atau SMP, akan disekolahkan kembali pada sekolah negeri yang paling terdekat dengan domisili masing-masing anak.
Kalaupun anak yang putus sekolah ini usianya sudah lebih tua, maka alternatifnya bisa mengikuti sekolah paket di SKB.
“Kita punya PKBM, punya SKB yang bisa melayani paket. Jadi memang itu tidak terlalu sulit. Ketersediaan sarana belajar itu memang sudah sangat siap. Kalau dia pada usia di bawah 15 tahun. Tapi kalau di atas usia 15-16 tahun yang harusnya usianya SMA maka dia harus kami kasih masuk ke jalur paket,” pungkasnya.
Tinggalkan Balasan