Dalam menggelar unjuk rasa itu, elemen gerakan mahasiswa yang terdiri dari KNPI, PMII, IMM, HMI, KAMMI, LMND bersama sopir angkot, tukang ojek, serta kalangan masyarakat kecil yang merasakan dampak dari kenaikan Harga BBM ini menyatakan sikap sebagai berikut:
- Menolak kenaikan harga BBM
- Menolak BBM jenis Pertamax
- Menolak BBM jenis Dexlite
- Mendesak PT Pertamina segera menyosialisasikan kebutuhan pemakaian BBM di Kepulauan Sula
- Mendesak Polres Kepulauan Sula tangkap dan adili mafia BBM
- Mendesak Polres Kepulauan Sula untuk tidak “berselingkuh” dengan mafia BBM
- Desak Polres bentuk Satgas BBM
- Mendesak pemerintah turunkan harga minyak goreng
- Mendesak Pemerintah Daerah dan DPRD Sula melakukan pengawasan dan mengevaluasi kinerja SPBU di Sula
- Mendesak Pemerintah Daerah Kepulauan Sula segera membuat kembali regulasi tentang pendistribusian BBM jenis minyak tanah
- Mendesak Disperindagkop untuk bertanggungjawab atas naiknya harga sembako
- Mendesak Disperindagkop dan Sub Penyalur PT Sanana Lestari membuka pangkalan minyak tanah di setiap desa
- Jika ingin aman, pemerintah dan Pertamina harus bertanggungjawab atas kenaikan harga BBM.
Tinggalkan Balasan