Tandaseru — Dinas Kelautan dan Perikanan (DKP) Kabupaten Pulau Morotai, Maluku Utara, angkat bicara soal insiden duyung alias dugong yang mati terdampar di perairan Morotai, Selasa (22/3). Usai penemuan bangkai dugong itu, DKP sendiri bergerak cepat melakukan evakuasi.

Kepala DKP Morotai Safrudin Manyila mengungkapkan, sepanjang tahun 2021 hingga 2022 sudah empat ekor dugong ditemukan mati terdampar di perairan Morotai.

“Setelah saya dengar ada terdampar mamalia dugong, kemudian saya koordinasi dengan Satwas Sangowo terus ada juga dari Fakultas Perikanan Unipas,” ucap Safrudin saat diwawancarai tandaseru.com.

“2021 ada dua kali (terdampar) dengan lokasi yang berbeda di Desa Sangowo dan di Desa Cio. Sementara di 2022 ini ada dua kali juga,” terangnya.

Usai melakukan evakuasi, kata Safrudin, bangkai dugong langsung dikuburkan di Desa Juanga.

Ia pun mengingatkan warga, terutama nelayan, untuk tidak memancing hewan-hewan yang dilindungi seperti dugong, hiu, dan penyu.

“Diharapkan masyarakat tidak memburu atau membunuh, karena itu pasti kena sanksi,” tandas Safrudin.