Tandaseru — Pemuda Muhammadiyah Kabupaten Pulau Morotai, Maluku Utara, mendesak pemerintah daerah mengubah Taman Kota Daruba menjadi monumen pemekaran kabupaten.
Lokasi monumen yang diusulkan itu adalah eks Pasar Cita. Di mana eks pasar tersebut pernah menjadi saksi sejarah perjuangan pemekaran Pulau Morotai. Menurut Pemuda Muhammadiyah, monumen tersebut harus dituliskan nama-nama pejuang pemekaran.
Ketua Pemuda Muhammadiyah Pulau Morotai Akbar Djaguna kepada tandaseru.com, pembangunan monumen menjadi langkah tepat di usia Kabupaten Pulau Morotai yang sudah 13 tahun.
“Untuk kondisi sekarang yang tepatnya peletakan tonggak pemekaran kan ada di Pasar Cita yang sekarang ini kita kenal dengan Taman Kota Daruba,” ucap Akbar, Selasa (22/3).
Akbar bilang, Pemuda Muhammadiyah melihat Taman Kota Daruba sudah seharusnya direnovasi diganti dengan monumen pemekaran.
“Tujuan dari monumen pemekaran itu dapat memuat nama tokoh pejuang pemekaran Kabupaten Pulau Morotai. Yang pertama adalah tokoh sentralnya Hi. M Saleh Lastori (Imam Lastori) sampai dengan tokoh-tokoh di tingkat desa-desa pelaku pemekaran dijadikan sebagai monumen sejarah,” tuturnya.
“Makanya Pemuda Muhammadiyah punya inisiatif atau menyarankan pemerintah daerah apabila merealisasikan perubahan taman kota maka perlu dibangun monumen pemekaran Kabupaten Pulau Morotai,” tambah Akbar.
Tinggalkan Balasan