Tandaseru — Pemerintah Kota Tidore Kepulauan, Maluku Utara, sejauh ini belum memiliki stok cadangan pangan daerah. Hal ini juga yang membuat pemkot tak menggelar operasi pasar di tengah langkanya minyak goreng.

Kepala BPBD Kota Tidore Kepulauan Muhammad Abubakar mengakui Tidore Kepulauan belum memiliki cadangan pangan daerah. Padahal, kata dia, cadangan pangan sangat penting dan harus disediakan pemerintah.

Selain mengantisipasi adanya bencana, cadangan pangan ini juga dapat menjadi solusi menjaga stabilitas harga.

“Misalkan harga minyak goreng yang naik ini, ini juga salah satu kategori bencana non alam. Karena kenaikan harga yang cukup tinggi, membuat masyarakat sulit dapatkan harga minyak goreng dengan harga terjangkau. Jika adanya cadangan pangan, tentu kita bisa menggelar operasi pasar dan menekan harga itu,” ungkap Muhammad, Jumat (4/3).

“Beberapa waktu lalu kami sudah gelar rapat lintas OPD, salah satu yang dibicarakan adalah hal ini. Kami berharap ke depan cadangan pangan daerah untuk Kota Tidore Kepulauan harus ada, sehingga bisa menjawab segala permasalahan yang ada di masyarakat,” sambungnya.

Senada, Sekretaris Daerah Ismail Dukomalamo mengakui sampai saat ini pemerintah belum punya cadangan pangan daerah. Menurutnya, ada beberapa kendala yang membuat pemerintah belum menyediakan cadangan pangan.

“Seharusnya BUMD Aman Mandiri yang diharapkan bisa menyediakan cadangan pangan itu, namun tak bisa berharap banyak. Karena BUMD sendiri masih dalam tahap proses. Kendala berikut karena kami di Tidore tidak ada agen, semuanya ada di Ternate,” ungkap Ismail.

Ia bilang BUMD harus berupaya agar Tidore Kepulauan memiliki cadangan pangan daerah.