Tandaseru — Ketua Fraksi Gerakan Amanat Nasional (GAN) DPRD Kabupaten Pulau Morotai, Maluku Utara, Ruslan Ahmad, menyebut Bupati Benny Laos merupakan pemimpin gila.
Pernyataan ini ia lontarkan saat menghadiri dialog publik yang digelar KNPI Morotai di Dokter Cafe, Rabu (16/2) malam.
“Sejak dia dilantik sampai sekarang ini sudah 4 tahun setengah, saya lihat sebenarnya dia orang gila, kok dipaksakan jadi bupati? Pemimpinnya gila maka rakyat jadi korban,” ujar Ruslan.
Kalau pemimpin di daerah gila, ucapnya, tidak akan sejalan antara pemimpin dan masyarakat soal kesejahteraan rakyat.
“Jadi pemerintahan ini cuma cari untung kalau pemimpin seperti ini. Krisis kepemimpinan di Morotai ini cukup mengerikan. Pembiayaan KNPI saja kok dianggap rugi. Padahal APBD kita di Morotai hampir Rp 1 triliun tiap tahun,” ucap politikus Partai Gerindra ini.
“Tidak dibiayai Rp 1 sampai Rp 2 juta, karena itulah cara dia agar dia tidak dikritik oleh KNPI Morotai. Itu adalah strategi cari untung di Morotai. Ini fakta dan bukti nyata,” imbuh Ruslan.
Menurutnya, Bupati menggunakan kepemimpinannya sebagai instrumen membunuh pemuda. Padahal soal keberanian, kemampuan, kecerdasaan dan intelektual pemuda di Morotai tidak diragukan lagi.
“Tapi atas gilanya kepemimpinan di Morotai kita tidak akan saling temu. Bagimana Morotai mau sejahtera? Jika kesejahteraan itu diukur sejauh mana soal proses pengelolaan pelayanan publik di Morotai. Kondisi ASN saja susah dan miskin padahal kesejahteraan itu adalah bagiaan dari tanggung jawab ASN,” cetusnya.
“Jadi atas gilanya pemerintahan, kepala daerah yang paling gila di republik ini memang cuma di Morotai,” tandas Ruslan.
Tinggalkan Balasan