Oleh: Zulaiha Husen, SE., M.AB dan Nurlaila SE., M.Si

Dosen Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Khairun Kota Ternate

______

PERTUMBUHAN bisnis kedai kopi di Indonesia dalam beberapa terakhir semakin meningkat dan menjadi bisnis yang menjanjikan. Hasil riset Toffin bersama Majalah Mix menunjukkan jumlah kedai kopi di Indonesia pada Agustus 2019 mencapai lebih dari 2.950 gerai, meningkat hampir tiga kali lipat dibandingkan pada 2016 yang hanya sekitar 1.000. Jumlah tersebut semakin bertambah pada tahun 2020 hingga 2022 ini.

Tren bisnis kedai kopi pun berkembang biak hingga di Kota Ternate, itu bisa dilihat dan dirasakan dalam lima tahun terakhir. Hampir di tiap sudut-sudut  dan pusat Kota Ternate telah berdiri kedai kopi, kurang lebih jumlahnya sudah puluhan gerai kedai kopi.

Meminum kopi dewasa ini tak hanya sebatas aktivitas konsumsi tetapi sudah menjadi lifestyle, sehingga kedai-kedai kopi di Kota Ternate pun berlomba-lomba untuk menawarkan inovasi produk, dan keunikan maupun kenyamanan tempat agar mampu menggaet para penikmat dan pelanggannya.

Masyarakat datang ke kedai kopi tak sekadar menyeruput kopi lalu kembali ke rumah masing-masing, namun ada yang datang untuk nongkrong bersama teman sepermainan, lalu ada yang mengerjakan tugas sekolah maupun kuliah, ada pula yang berdiskusi di kedai kopi, dan ada juga yang untuk mengadakan kegiatan rapat kantor atau organisasi.

Kedai kopi yang memiliki fasilitas free wifi memberi tawaran lebih untuk jaminan kenyamanan dan daya tarik bagi pengunjungnya. Tak lupa pula spot-spot foto nan instagramable di kedai kopi menjadi nilai lebih pengunjung untuk berfoto atau selfie, untuk selanjutnya diunggah di media sosial, tentu hal tersebut menjadi promosi gratis.

Sebuah usaha kedai kopi di Ternate untuk tetap survive dan berkelanjutan tentunya membutuhkan pola pemasaran yang baik dan tepat, sehingga bisa merawat pelanggan dan mendatangkan pengunjung baru.

Salah satu model pemasaran yakni word of mouth, menurut pakar-pakar komunikasi pemasaran Bambang D Prasetyo di dalam buku Komunikasi Pemasaran Terpadu (2018), Word of Mouth Marketing Association (WOMMA) adalah usaha pemasaran yang memicu konsumen untuk membicarakan, mempromosikan, merekomendasikan dan menjual produk/merek kepada pelanggan lain.