Ia bilang, hamparan Batu Angus yang sangat luas di Kelurahan Tubo-Kulaba merupakan hasil suksesi vulkanik melalui erupsi yang bertipe efusif hingga eksplosif dengan periodisasi tahun 1737 dan 1907.

“Geosite yang tersebar dapat dijangkau dengan mudah menggunakan kendaraan roda dua maupun roda empat dengan waktu tempuh 20-30 dari pusat kota,” tutur Renaldi.

Geo Field Trip sendiri merupakan proses pembelajaran di lapangan, khususnya bagi mahasiswa Teknik Pertambangan Basic Concept of Geology. Spesial di tahun 2022 Geo Field Trip terbuka juga untuk umum dan gratis.

Geo Field Trip ini dipandu langsung Kepala Laboratorium Geologi UMMU yang juga Ketua Tim Pemetaan Identifikasi dan Penyusunan Dokumen Warisan Geologi Ternate.

“Endapan Gamalama 1737 dan 1907 adalah proses pengendapan yang berulang kali dengan komposisi andesit basaltik. Batu Angus tersingkap berbagai fitur lava, bentang alam, serta keterkaitan rangkaian suksesi vulkanik dengan sejarah dan budaya di sekitar kawasan. Fitur lavanya lava tipe AA, blocky lava, lava blocky flow, lava hornito, lava toothpaste, lava cave, lava akresi, lava bomb, spatter cone, lava fissure, dan lava channel,” jelas Renaldi.

Sementara untuk bentang alamnya ada volcanic cone, volcanic slope, volcanic foot, padang lava. Geoculture atau arkeologi ada jejak megalitikum, Jere Kulaba, pra Kolonial Phase, Tugu Jepang atau Kolonial Phase.

“Sedangkan kawasan Sulamadaha suksesi vulkaniknya tahun 1763 tersingkap di beberapa geosite sebagai rekam jejak masa lalu dan sangat eksotis serta kaya nilai edukasi. Pada beberapa geosite lain merupakan jejak rekaman tektonik Halmahera yang berdampak ke Ternate. Geosite Masarete merupakan bentang alam pantai yang tersusun atas likuifikasi coral-reef, sebagai rekaman proses pengangkatan material sedimen laut ke darat,” ungkap Renaldi.

“Pasir vulkanik Sulamadaha terhampar sebagai penyusun Pantai Sulamadaha, blocky lava dan lava block flow, lava andesit yang merupakan dinding kokoh Sulamadaha sebagai lava interior Teluk Sulamadaha bentukan bentang alam teluk sebagai hasil pro-gradasi tektonik dan vulkanik sebagai penyusun Pantai Sulamadaha menyisakan manifestasi air panas yang terperangkap di antara fracture rekahan endapan vulkanik,” tandasnya.