Tandaseru — Dugaan manipulasi data vaksinasi Covid-19 di Kabupaten Kepulauan Sula, Maluku Utara, akhirnya terjawab.

Sebelumnya, dua warga yang belum divaksin datanya sudah terdaftar di aplikasi PeduliLindungi, bahkan sudah memiliki sertifikat vamsinasi.

Kepala Dinas Kesehatan Sula, Suryati Abdullah, kepada tandaseru.com mengungkapkan tidak ada kesengajaan memanipulasi data vaksinasi. Ia bilang, setiap pekerjaan yang menumpuk dan melibatkan banyak orang bisa menimbulkan kesalahan.

Dalam kasus yang menyeret dua warga di wilayah Kecamatan Sanana Utara, kata Suryati, petugas vaksinasi sudah mengumpulkan data warga yang akan divaksin.

Dari sekian banyak warga, petugas langsung melaksanakan penginputan data, dan selanjutnya melakukan vaksinasi pada warga yang sudah terdaftar.

Proses tersebut, menurut Suryati, merupakan bagian dari strategi percepatan vaksinasi untuk memenuhi target yang ditentukan Pemerintah Pusat di akhir tahun 2021 lalu.

Akan tetapi, ketika petugas vaksinasi sudah melakukan penginputan, ada sejumlah warga yang belum sempat divaksin tapi seluruh data mereka sudah terdaftar di aplikasi PeduliLindungi.

“Pada saat 10 hari terakhir jelang akhir tahun 2021 itu memang dari Dinkes dan Bhabinkamtibmas serta TNI-Polri melaksanakan giat percepatan vaksinasi di Sula. Kami laksanakan strategi vaksinasi door to door di seluruh Kecamatan, dan petugas data vaksinasi terbatas. Sehingga kemungkinan terjadi human error itu ada, karena faktor kelelahan petugas di lapangan,” terang Suryati, Sabtu (15/1).