“Provinsi Malut mencatatkan pertumbuhan ekonomi kedua terbesar di Indonesia pada triwulan III 2021, sebesar 11,41%. Angka tersebut berada di bawah Provinsi Papua 14,54% dan di atas Sulawesi Tengah 10,21%,” ujar Deputi Kepala Perwakilan BI Malut Hario Kartiko Pamungkas beberapa waktu lalu.

Hario juga menjelaskan bahwa capaian tersebut tak lepas dari perkembangan industri smelter dan pemurnian nikel di Halsel, yaitu perusahaan yang tergabung dalam HARITA Nickel yang memproduksi feronikel dan MHP. Menurutnya, perusahaan tersebut berkontribusi meningkatkan perekonomian Provinsi Malut.

Stevi Thomas berharap dengan beroperasinya lini produksi kedua ini ekonomi Malut akan terus meningkat dan juga berdampak pada neraca perdagangan nasional yang semakin positif. Selain itu, penyerapan tenaga kerja juga semakin bertambah dan meningkatkan laju pertumbuhan ekonomi regional, baik Halsel maupun Malut.

HPL juga memiliki komitmen tinggi pada kesehatan dan keselamatan kerja serta lingkungan (K3L). Hal ini dibuktikan dengan nol kematian akibat kerja (Zero Fatality) selama masa konstruksi dan operasional pabrik. Di sisi lingkungan, Stevi Thomas menegaskan, HPL selalu melakukan pemantauan berkala (sampling) guna memastikan operasional sesuai dengan AMDAL dan peraturan pemerintah yang berlaku.