Tandaseru — Eksibisi Pesta Paduan Suara Gerejawi (Pesparawi) Provinsi Maluku Utara 2021 resmi digelar di rumah adat Hibualamo Kecamatan Tobelo, Halmahera Utara, Rabu (15/12). Eksibisi ini merupakan persiapan menuju Pesparawi tingkat nasional XIII di Yogyakarta 2022 mendatang.

Pembukaan eksibisi diikuti 8 kontingen kabupaten/kota yang ada di Maluku Utara yaitu Halmahera Selatan, Halmahera Barat, Halmahera Tengah, Halmahera Timur, Tidore Kepulauan, Pulau Morotai, Kota Ternate, dan tuan rumah Halmahera Utara. Usai pembukaan, lomba paduan suara selanjutnya akan digelar pada 16 Desember di Graha Bethani Tobelo.

Ketua Panitia Hans Luter Tongo Tongo menyatakan, eksibisi Pesparawi ini bertujuan membentuk tali persaudaraan dan kebersamaan antar umat manusia dan umat beragama, serta ungkapan kepada Tuhan yang Maha Esa. Selain itu, bertujuan menampung dan mendorong hasrat umat Kristen dalam kegiatan pembinaan kerohanian melalui kreasi seni budaya yang bernafaskan keagaman Kristen.

Dalam eksibisi juga dilakukan seleksi untuk mempersiapkan kontingen Pesparawi Maluku Utara ke Pesparawi tingkat nasional.

“Untuk jenis-jenis kegiatan, paduan suara dewasa campuran 45 orang Halbar, paduan suara remaja campuran 45 orang Halut, paduan suara pria 35 orang Pulau morotai, paduan suara wanita 35 orang Haltim, paduan suara anak 35 orang Halbar, vokal grup 12 orang Kota Tidore Kepulauan, musik gereja nusantara 12 orang Kota Ternate, solis pemudi 1 orang Halteng, solis pemuda 1 orang dari Halsel, solis anak usia 7-9 tahun 1 orang dari Haltim, solis anak usia 10-13 tahun 1 orang dari Halteng, musik etnik 12 orang dari Halmahera Utara, sehingga total 235 orang,” urai Hans.

Sementara Bupati Halut Frans Manery dalam sambutannya secara pribadi dan pemerintah daerah menyambut para kontingen yang akan mengikuti Pesparawi.

“Kami selaku tuan rumah dalam eksibisi Pesparawi ini memberikan penghargaan yang sangat tinggi bagi peserta dan official masing-masing kabupaten/kota yang berkenan hadir dalam pembukaan eksibisi ini. Semoga event Pesparawi ini menjadikan kita sesuai dengan tema yang diambil yaitu ‘Biarlah Semua yang Bernapas Memuji Tuhan’ dan menjadikan pegangan hidup dalam menjalankan hubungan beragama,” tuturnya.