Walaupun situasinya penuh dengan kecemasan, kita juga harus mengakui terdapat sederet prestasi kepemimpinan Elang-Rahim yang berhasil dikerjakan dalam kurun waktu tiga tahun berjalan. Misalnya, jalan hotmix Desa Sif-Patani, Baka Jaya, Tepeleo Batu Dua, Peniti, Sakam, Weda, pembangunan tower Telkom berkapasitas 4G di Gebe, Kecamatan Patani Barat, Patani Selatan.

Kerja nyata ini adalah wujud komitmen Elang-Rahim untuk memberikan pelayanan publik berdasarkan kebutuhan daerah berupa ketersediaan akses transportasi jalan untuk mendukung sirkulasi ekonomi daerah meningkat pesat. Serta meningkatkan konektivitas komunikasi dengan telekomunikasi berlayanan 4G yang menjadi medium keterbukaan informasi publik.

Akankah Reklamasi Jadi Reklame 2024?

Kognisi publik tentu akan mengingat benar reklamasi yang dibawa sebagai bahan materi kampanye oleh pasangan yang mengusung tagline politik ‘’Era Fagogoru‘’ di masa kandidasi 2017. Hal itu terlihat pada publisitas politik Elang-Rahim lewat baliho (terpasang di Desa Tepeleo Batu Dua) dan flyer (media sosial) yang dirancang secara sadar, sangat prospektif, dan berlangsung penetratif ke simpul-simpul pemilih.

Namun dalam pelaksanaannya hanya sebatas display kasar. Kita bisa melihat progres pekerjaan reklamasi hanya terhitung sejak dua tahun terakhir (2019-2020) yang dikerjakan CV Garolaha Utama dengan total anggaran Rp 8.547.000.000, dan sampai saat ini belum ada lagi aktivitas pekerjaan lanjutan untuk menuntaskan megaproyek tersebut. Lalu muncul pertanyaan akankah reklamasi menjadi reklame di momentum Pilkada 2024?