Tandaseru — Fenomena gerhana bulan parsial terpanjang abad ini terpantau di langit Kota Ternate, Maluku Utara, Jumat (19/11).

Rukmana Nugraha, Peneliti Muda Subbidang Analisis Geofisika Potensial dan Tanda Waktu Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) di lokasi pengamatan Grand Fatma Kelurahan Moya, Kota Ternate, menyampaikam fase awal gerhana yang sedianya terjadi pada pukul 16.18 WIT tidak dapat terlihat.

“Karena posisi bulan masih berada di bawah ufuk terhalangi awan, sehingga puncak gerhana pada pukul 18.02 WIT tidak teramati,” tuturnya.

Berdasarkan hasil pengamatan BMKG, bulan baru terbit sekitar pukul 18.19 WIT. Namun karena posisi di arah timur sedikit gelap, sehingga bulan baru teramati sekitar pukul 18.30 WIT.

“Seperti yang terlihat, bulannya tergerhanai bayangan bumi, jadi proses gerhana bulan sebagian berlangsung hingga pukul 19.47. Sementara gerhana penumbra terjadi pada pukul 21.05 WIT,” terang Rukmana.

Di Maluku Utara, pengamatan gerhana bulan sebagian terfokus di Kota Ternate, dengan durasi pengamatan kurang lebih dua jam.

“Pengamatan gerhana bulan sebagian di Ternate sekitar dua jam lamanya,” tandasnya.