Tandaseru — DPRD Kota Ternate, Maluku Utara, mendesak Perumda Ake Gaale menuntaskan persoalan air bersih yang memicu warga Kelurahan Tanah Tinggi Barat mendatangi PDAM, Senin (8/11).

Anggota Komisi II DPRD, Sudarno Taher, menyatakan PDAM seharusnya mempunyai regulasi yang jelas dalam penanganan air bersih. Pemerintah, kata dia, harus mempunyai grand design yang jelas terkait air bersih. Artinya setiap tahun ada rencana program yang harus dilakukan hingga 5 tahun ke depan.

“Sejauh ini yang kita ketahui (penyebab distribusi air macet) adalah kerusakan pada mesin pompa air. Kerusakan seperti ini selalu menjadi alasan yang seharusnya dicarikan solusinya, karena kondisi seperti ini terjadi sudah berulang-ulang, bukan sekali ini saja,” ujarnya.

“Menjadi alasan yang klasik adalah terkait tenaga teknisi. Kita sudah memperingatkan PDAM. Apa sulitnya mendapatkam tim teknisi? Kenapa tidak disekolahkan tenaga yang ada, kayak dikirim sekolah lagi ke Jawa sana, agar ada yang bisa mengoperasikan alat tersebut,” ucap Sudarno.

Politikus Partai Keadilan Sejahtera ini bilang, masyarakat ini tidak peduli dengan kondisi kerusakan yang terjadi atau kekurangan teknisi di PDAM saat ini. Masyarakat hanya tahu distribusi air harus lancar, sebab pelanggan juga diwajibkan melakukan pembayaran tagihan air tiap bulan.

“Jadi untuk PDAM, jika ada kerusakan seperti ini PDAM harus mempunya sumber air cadangan, atau mobil tangki harus ditambah. Namun soal hal ini tidak dianggarkan juga dalam APBD 2022 ini. Kita tidak tahu ke depan apa lagi yang rusak. Alasan yang dibuat PDAM merupakan alasan klasik yang dari tahun ke tahun seperti itu,” beber Sudarno.

Ia menegaskan, PDAM tidak boleh memberikan pelanggan alasan demi alasan.

“PDAM harus siap (mendistribusikan air). Kita minta PDAM untuk menjawab tantangan ini, seperti dengan penambahan sumur bor, penambahan sumber mata air yang baru, dan tangki air juga harus ditambah,” tandasnya.