Mangkraknya proyek menara masjid kebanggaan warga Ternate ini, kata dia, sudah sering ditanyakan para jamaah masjid. Bahkan dirinya ikut dicurigai telah menerima uang dari proyek.
Untuk itu, dia ingin agar masalah menara masjid ini bisa diusut penegak hukum, polisi maupun jaksa. Agar apabila terbukti adanya pelanggaran hukum maka pihak-pihak yang terlibat bisa mempertanggungjawabkan perbuatannya.
“Dari pihak yayasan mempertanyakan sejauh mana, dan minta kasus ini dibuka secara terang benderang karena sudah ada indikasi dengan tadi kronologis yang mereka datang ke saya itu,” cetusnya.
Muksin juga mengaku sudah pernah menyampaikan komplain kepada Pemprov Malut dan Pemkot Ternate terkait masalah menara masjid ini.
Ia bahkan telah bertemu Wali Kota Ternate M Tauhid Soleman untuk mempertanyakan duduk persoalan pembangunan menara, hingga kapan akan dibangun kembali.
“Pak Tauhid bilang dari provinsi mau dihibahkan tiang-tiang itu ke kota. Tapi surat-suratnya saya dari yayasan belum terima hibahnya seperti apa,” pungkasnya.
Sementara itu, hasil penelusuran tandaseru.com, proyek pembangunan dua menara Masjid Al Munawwar dianggarkan pada APBD 2016 sebesar Rp 3.875.000.000, yang melekat di Dinas PUPR Malut.
Tinggalkan Balasan