Tandaseru — Bekas bangunan SD Negeri 1 di Desa Muhajirin, Kecamatan Morotai Selatan, Pulau Morotai, Maluku Utara, itu kini nyaris berubah total. Yang paling menyolok adalah dinding-dindingnya yang dipenuhi mural.

Sejak 2021, bangunan tersebut diubah menjadi Warung Kopi Morotia. Penggagas dan pengelolanya adalah anak muda yang tergabung dalam Badan Usaha Milik Desa (BUMDes) Muhajirin.

BUMDes Muhajirin sejatinya dibentuk sejak 2017. Namun vakum hingga berganti kepengurusan pada 2020.

Diketuai Rahmat Hadad dengan Sekretaris Fahrul Pua dan Bendahara Haris Luange, BUMDes ini mendirikan Warkop Morotia dengan konsep indoor dan outdoor.

Warkop Morotia di Desa Muhajirin. (Tandaseru/Irjan Rahaguna)

Warkop didirikan dengan modal awal Rp 5 juta.

“Total anggaran yang diinvestasikan oleh BUMDes Rp 37 juta, di dalam itu ada aset juga,” kata Rahmat kepada tandaseru.com, Agustus 2021.

Sejak 2017, anggaran desa yang dikucurkan ke BUMDes mencapai Rp 237 juta. Namun dana tersebut tak berhasil dikembangkan.

“Menurut desa, percuma buang anggaran banyak-banyak kalau tidak ada yang kelola. Lalu kemudian musyawarah dan saya dipilih oleh masyarakat Muhajirin untuk membawa BUMDes ini,” tutur Rahmat.