Tandaseru — Gerakan Mahasiswa Anti Korupsi (Gemar) menggelar unjuk rasa di depan Kantor Bupati Pulau Morotai, Maluku Utara, Rabu (25/8).
Salah satu isu yang diangkat para mahasiswa adalah dugaan perselingkuhan yang dilakukan oknum pejabat di lingkup Pemerintah Daerah Morotai.
“Kami mendengar di masyarakat bahwa ada beberapa oknum pejabat telah melakukan kejahatan yang melecehkan kode etik birokrasi pemerintahan Morotai karena perselingkuhan yang terjadi,” seru Ekal Samlan, salah satu orator.
Menurutnya, lokasi yang dipilih untuk aksi perselingkuhan tersebut salah satunya adalah kamar kapal laut. Ia mengibaratkan perselingkuhan itu dimulai dari laut sampai ke darat. Ini, tegasnya, adalah perilaku yang tidak etis secara struktural.
“Oleh karena itu, kepada Bupati Pulau Morotai kami ingin sampaikan ada beberapa oknum pejabat itu segera dievaluasi karena ini menjadi virus dan menjadi catatan bagi pemerintah daerah,” tegasnya.
Ekal bilang, dugaan perselingkuhan yang dilakukan oknum pejabat itu tidak sesuai slogan Bupati Benny Laos, Lima Tolak (5T), yakni Tolak Korupsi/Suap, Tolak Miras/Narkoba, Tolak Malas/Masa Bodoh, Tolak Selingkuh, dan Tolak Togel/Judi.
“Apalagi hal tersebut sudah diberikan ultimatum oleh Bupati Pulau Morotai melalui slogannya 5T itu,” cetus Ekal.
Ia menambahkan, Bupati Benny harus mengetahui kondisi yang terjadi pada bawahannya.
“Sebab di masa kepemimpinan beliau kami tahu bersama bahwa beliau telah menciptakan slogan menolak korupsi, perselingkuhan dan lainnya. Tapi sampai sejauh ini masih ada pejabat-pejabat yang melakukan perselingkuhan. Saya menilai bahwa virus perselingkuhan itu lebih berbahaya dari virus corona,” tandas Ekal.
Tinggalkan Balasan