Tandaseru — Dinas Pendidikan Kota Tidore Kepulauan, Maluku Utara, dalam waktu dekat akan melakukan pendistribusian kekurangan guru, baik di jenjang SD maupun SMP. Langkah mempercepat pendistribusian kekurangan guru tersebut agar tidak mengganggu proses belajar mengajar di sekolah.

Hal ini diakui Kepala Dinas Pendidikan Kota Tidore Kepulauan Zainuddin Umasangadji, Kamis (19/8).

“Secepatnya kami akan lakukan, karena ada beberapa sekolah kekurangan beberapa guru kelas maupun guru mata pelajaran,” ujarnya.

Zainuddin menjelaskan, untuk mengatasi kekurangan guru saat ini Dinas Pendidikan telah mempunyai formulasi yang tepat.

“Saat ini jumlah sekolah yang kelebihan guru kelas maupun guru mata pelajaran nanti akan gunakan untuk mengisi kekurangan di sekolah lain yang kekurangan,” kata dia.

Ia menyebutkan, kekurangan guru di Kota Tidore Kepulauan baik jenjang SD maupun SMP sampai saat ini tidak terlalu banyak. Sebab kekurangan guru telah ditutupi melalui honorer daerah (honda) atau SK Wali Kota maupun honorer yang diangkat melalui sekolah atau SK dinas.

“Sejauh ini kekurangan guru yang ada di Kota Tidore Kepulauan bisa ditutupi dengan hononer. Memang kekurangan guru ini sangat banyak, namun karena adanya honorer ini bisa terbantu untuk atasi kekurangan guru yang ada,” ungkap Zainuddin.

Jumlah guru berstatus ASN yang ada di Tidore, sambungnya, berbanding terbalik dengan jumlah sekolah.

“Guru yang berstatus ASN memang sangat sedikit, makanya ditutupi dengan honorer ini, kekurangan yang ada perlahan mulai diatasi. Honorer yang diangkat melalui SK Wali Kota saat ini sebanyak 150 orang, ditambah honorer melalui SK dinas sebanyak 172 orang, maka total 322 honorer yang ada di Tidore Kepulauan,” jelasnya.

Seleksi PPPK untuk tenaga guru tahun ini, menurutnya, adalah solusi terbaik mengatasi kekurangan guru.

“Ini juga sekaligus menjawab nasib guru honorer saat ini. PPPK ini solusi terbaik,” tegasnya.