“Kalau soal ekspor minyak VCO ini kita sudah berulang kali melalui tol laut, tapi dengan jumlah yang masih sedikit. Tapi akhir-akhir ini hasil produksi kita mengalami peningkatan. Jika sebelumnya hanya mencapai kurang lebih 4 sampai 5 ton, ini sudah meningkat hingga 8 ton lebih,” ujarnya.

Minyak VCO hasil olahan perusahaan tersebut diekspor ke Eropa dan Timur Tengah. Heru bilang, pihaknya kadang mengalami kendala dengan permintaan konsumen yang semakin meningkat. Karena itu, perusahaan berencana menambah jumlah mesin dan fasilitas.
“Kadang permintaan konsumen melebihi, namun kita belum mampu karena kekurangan mesin. In syaa Allah tahun depan ada penambahan mesin, dan juga ada penambahan bangunan,” terangnya.
Heru menambahkan, untuk pembelian buah kelapa, perusahaan menargetkan per hari mencapai 8.000 sampai 10.000 buah. Kelapa diolah menggunakan mesin pengolah minyak oleh 75 karyawan PT SAT.
“Kelapa diproduksi menjadi santan, kemudian dimasukkan ke mesin untuk selanjutnya jadi minyak VCO. Kelapa yang kita beli di petani kalau di tempat Rp 1.400 per buah, kalau dibawa ke perusahaan Rp 1.600. Ada klasifikasi kelapa,” tandasnya.
Tinggalkan Balasan