Sementara Mohtar Sibua, calon ketua lainnya mengatakan, setelah kegiatan dialog yang pertama dilaksanakan pada tanggal 18 Maret 2021, disimpulkan pemuda hari ini terdiri atas banyak variabel.
“Ada beberapa tipe pemuda yang bisa berperan dalam pengembangan kreasi, tetapi kita juga harus bisa dan mampu memberikan masukan. Ataupun harus berani memberikan kritik kepada pemerintah daerah ketika kebijakan-kebijakan pemda tidak berdampak terhadap masyarakat,” tegasnya.
Mohtar yang juga seorang jurnalis mengatakan, selama bekerja sebagai jurnalis selalu ada perlawanan terhadap pemerintah daerah dalam hal kebijakan yang tidak populis.
“Kalau kita tidak melawan, tidak akan berkembang. Tetapi itu harus kita imbangi dengan data ataupun kenyataan yang ada. Karena ketika kita berkoar-koar di luar sana tetapi tidak sesuai denga kenyataan yang ada sama dengan kita menipu dunia nyata,” ujarnya.
“Contohnya ada wacana bahwa akan ada pembangunan pertambangan pasir besi, pembangunan gudang semen, saya rasa itu harus kita lihat apakah data tentang itu benar atau tidak? Jangan kita cuma bicara tidak ada bukti yang jelas, itu sama saja dengan kita melakukan pembohongan belaka,” pungkasnya.
Sekadar diketahui, dialog tersebut juga dihadiri Kepala Dinas Pemuda dan Olahraga Pulau Morotai Sunardi Barakati, Ketua Pemuda Pancasila Pulau Morotai McBill Abd Azis, tokoh masyarakat Ahmad Peklian, dan pemuda Cipayung Morotai.
Tinggalkan Balasan