Wabup Djufri memberikan apresiasi kepada lembaga Banau Institute 1914. Menurutnya, keinginan besar anak-anak muda yang tergabung dalam Banau Institute 1914 mendorong Kapita Banau sebagai Pahlawan Nasional perlu didukung.

“Saya berharap ini harus tetap dilanjutkan dengan perang perjuangan Kapita Banau dengan tujuan demi kemajuan pembangunan di Halmahera Barat,” kata Djufri.

Djufri bilang, bangsa ini harus menyadari bahwa keberadaan di daerah ini adalah hasil dari upaya perjuangan para pendahulu yang telah mengorbankan jiwa dan raganya demi kesejahteraan masyarakat Halbar hingga hari ini.

“Kesadaran kita akan hal ini akan menjadikan kita sadar tentang identitas dan jati diri kita terhadap bangsa. Maka tak heran jika The Founding Father Presiden Ir. Soekarno berkata, jangan sekali-kali melupakan sejarah. Sebab, jika kita sekali saja melupakan sejarah maka kita dipastikan akan terombang_ambing disebabkan kita telah kehilangan jati diri sebagai bangsa,” ujarnya.

Mantan Anggota DPRD Halmahera Barat tiga periode mengakui, Halmahera Barat mempunyai sepak terjang bagi para pendahulu dalam memperjuangkan dan membela daerah. Salah satunya adalah Kapita Banau yang menjadi pemimpin dalam Perang Jailolo atau Rogu Lamo tahun 1914.

“Banau dan segenap pasukannya pada saat itu menjadi momok yang sangat menakutkan bagi para penjajah Belanda. Hal ini sangatlah wajar sebab perlawanan Banau memang didasari atas penindasan pihak penjajah Belanda kepada masyarakat dalam bentuk pungutan pajak (blasting). Maka dari sinilah perlawanan dimulai hingga akhirnya perjuangan itu terbayar dengan Banau dieksekusi di tiang gantung,” kisahnya.

Perjuangan Banau yang sedemikian hebat, tegasnya, harus mendapatkan apresiasi dari seluruh masyarakat Halbar.

“Karenanya dalam dialog ini saya mengharapkan agar ada titik temu dan referensi yang kuat yang bisa kita perjuangkan untuk menetapkan gelar pahlawan kepada Banau. SebabĀ  Banau sudah berjuang dalam peperangan melawan Belanda, maka tugas kita adalah memperjuangkan gelar Pahlawan Nasional Kapita Banau, karena dengan cara ini kita bisa membalas jasa Kapita Banau,” sambung Djufri.

Usai pembukaan dialog dan deklarasi dilanjutkan dengan penyerahan Naskah Biografi Perjuangan Banau dari Ridha kepada Wabup.

Kemudian dilanjutkan dengan penandatanganan petisi dukungan Kapita Banau sebagai Pahlawan Nasional oleh Wakil Bupati Djufri Muhammad diikuti Forkopimda dan seluruh ahli waris.