Tandaseru — Risno Muhlis (40 tahun), salah satu korban pembunuhan di Hutan Halmahera, Provinsi Maluku Utara, akhirnya dimakamkan di Kota Ternate, Kamis (25/3).

Risno dimakamkan di Ternate setelah berhasil dievakuasi dari hutan ke Desa Tepeleo, Kecamatan Patani Utara, Kabupaten Halmahera Tengah, oleh tim gabungan TNI/Polri pada Rabu (24/3) malam sekira pukul 23.30 WIT.

Dari Desa Tepeleo, jenazah Risno dibawa ke Kota Weda menggunakan speedboat lalu diantar dengan ambulans ke Pelabuhan Loleo, Kota Tidore Kepulauan. Pihak keluarga lalu menjemput jenazahnya untuk dibawa ke Ternate.

Jenazah Risno disalatkan di rumah duka Kelurahan Kalumata, Ternate Selatan, lalu dimakamkan di pekuburan Islam Kelurahan Bastiong Karance.

Pihak keluarga memberikan apresiasi kepada TNI/Polri, Pemda Halteng, pihak kecamatan, pemerintah desa, tokoh masyarakat dan pemuda, serta warga lima desa yakni Gemia, Tepeleo, Masure, Peniti dan Sakam serta tenaga medis.

“Keluarga memberikan apresiasi, penghargaan dan ucapan terima kasih kepada Pemda Halteng, terutama Bupati Halteng Edy Langkara, yang telah memberikan fasilitas transportasi hingga almarhum tiba di rumah duka. Bapak Bupati juga langsung menyerahkan jenazah almarhum di  Loleo. Semoga bantuan bapak Bupati dan jajarannya merupakan amal ibadah yang insya Allah mendapat ganjaran amal yang berlimpah, aamiin,” tutur Dr. Amanan Soleman S yang mewakili keluarga besar almarhum Risno Muhlis.

Atas nama pihak keluarga dari Risno, kata dia, juga menyampaikan terima kasih kepada tim gabungan TNI-Polri dan tenaga medis, tokoh masyarakat, para pemuda dan semua pihak yang telah bahu-membahu mengevakuasi korban dari TKP sampai ke Desa Tepeleo.

“Semoga keikhlasan dan pengorbanan semua pihak juga akan menjadi amal ibadah di sisi Allah SWT,” pungkasnya.

Sebelumnya, pada 20 Maret 2021, 6 warga sipil dan 1 anggota TNI dikabarkan hilang setelah masuk Hutan Halmahera. Setelah upaya pencarian, 3 warga ditemukan tewas dan 4 lainnya selamat. Mereka mengaku diserang orang tak dikenal saat mengaso di sekitar Sungai Gwonley.