“Bukan hanya cuaca, sebenarnya pekerjaan itu juga terkendala dengan pembebasan lahan sehingga agak terlambat. Kita pun tidak bisa membeli lahan, karena anggaran yang diberikan pada Dinas Kesehatan itu hanya diperuntukkan untuk bangunan, bukan untuk pembebasan lahan. Karena pembebasan lahan itu tanggung jawab Pemda, bukan Dinas Kesehatan,” tuturnya.

“Anggaran untuk pembebasan lahan sudah disiapkan oleh Pemerintah Daerah, hanya saja pandemi Covid-19 makanya anggarannya digeser untuk penanganan Covid,” jelas Rosfintje.

Sekadar diketahui, proyek Puskesmas Kedi yang dikerjakan CV Gamalia menggunakan Dana Alokasi Khusus (DAK) tahun 2020 sebesar Rp 6 miliar lebih. Sebelumnya, saat meninjau puskesmas itu, Wabup Djufri Muhammad mengaku kecewa dengan kondisi dan progres pembangunannya.

Sepanjang 2020, DAK bidang kesehatan Pemkab Halbar dialokasikan untuk tiga puskesmas, yakni Puskesmas Kedi, Puskesmas Sahu, dan Puskesmas Talaga di Kecamatan Ibu Selatan. Dua puskesmas lainnya pembangunannya telah selesai 100 persen.

Sedangkan untuk pencairan anggarannya sendiri belum tuntas, yakni Puskesmas Sahu 35 persen, Puskesmas Talaga 25 persen, dan Puskesmas Kedi 25 persen.