Program pembangunan Pemda Halbar di bawah kepemimpinan James Uang dan Djufri Muhammad yang berakronim JUJUR selain menyasar penataan Kota Jailolo, infrastruktur Jalan ke Loloda, juga akan menyasar tata kelola pemerintahan dan keuangan daerah.

Dalam slogan diahi (benahi, red), tata kelola pemerintahan dan keuangan daerah membutuhkan team work yang kuat dan solid.

“Saya kira dua hal ini juga sangat berpengaruh. Jika tidak ditata dengan baik akan sulit kita wujudkan konsep diahi Halbar yang sudah kami sampaikan saat kampanye,” cetusnya Djufri yang mengawali karier politiknya sebagai Ketua Pemuda Desa Marimbati itu.

Usai dilantik sebagai Wakil Bupati 26 Februari lalu, Djufri bilang ia mendapati jumlah piutang Pemda Halbar terhadap pihak ketiga sebesar Rp 260 miliar. Angka yang cukup besar menurutnya.

Dalam kurun waktu tiga minggu, bersama Inspektorat, utang itu berhasil ditekan menjadi Rp 180 miliar. Penekanan itu dilakukan dengan cara mengkroscek kembali kevalidan data jumlah piutang tersebut.

“Meskipun angka utang riil Pemda sudah ditekan turun jauh, namun upaya penghematan terus kami lakukan. Oleh sebab itu, belanja operasional kepala daerah dan wakil kepala daerah yang melekat di DPA Sekretariat Daerah juga akan menjadi sasaran pengurangan. Cukup besar belanja BBM Sekretariat Daerah, harus lebih hemat lagi,” pungkas Djufri.