Tandaseru — Gubernur Maluku Utara, Abdul Gani Kasuba melalui Dinas Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) terus berupaya mendorong penyediaan jaringan listrik yang menjadi salah satu kebutuhan mendesak saat ini.

Dinas ESDM Malut mencatat, terdapat 112 desa di Maluku Utara yang hingga saat ini belum dialiri aliran listrik atau belum tersentuh jaringan listrik. Alhasil, masyarakat masih mengandalkan mesin diesel atau hanya bergantung pada penerangan tradisional.

“Tentunya sangat menghambat terhadap pemenuhan berbagai aspek kehidupan mereka (masyarakat, red) saat ini,” kata Kepala Dinas ESDM Malut, Hasyim Daeng Barang, Minggu (14/3).

Untuk menyelesaikan persoalan itu, atas arahan Gubernur, Kadis ESDM menemui Asdep Energi Kedeputian I, Ridha Yaser di kantor Kementerian Koordinator Bidang Maritim dan Investasi di Jakarta pada 13 Maret 2021. Dalam pertemuan tersebut, Kadis ESDM sekaligus menyerahkan surat resmi dari Gubernur kepada Menkomarvest Luhut Binsar Pandjaitan.

Hasyim menyampaikan, dengan sejumlah potensi sumber daya alam yang dimiliki, Provinsi Maluku Utara sebagai provinsi yang relatif baru saat ini tengah berupaya melakukan percepatan pembangunan infrastruktur di berbagai bidang.

“Guna mendukung pengembangan investasi, pemulihan ekonomi kerakyatan dan peningkatan penerimaan negara serta kesejahteraan masyarakat,”ujarnya.

Sebagai salah satu daerah di Kawasan Timur Indonesia, secara geografis Maluku Utara merupakan provinsi kepulauan yang meliputi 10 kabupaten/kota, dengan luas wilayah 145.801,10 km² yang terdiri dari luas lautan 113.796,53 km² (69,08 persen) dan luas daratan 32.004,57 km² (30,92 persen) dan terdiri dari 803 pulau.