Tandaseru — Pagama, pulau mungil yang terletak di dekat Pulau Lifmatola, tepatnya di antara Desa Waisum dan Waisakai Kecamatan Mangoli Utara Timur, Kepulauan Sula, Maluku Utara, kini terancam tenggelam.
Oleh warga dua desa, Pagama kerap menjadi tempat persinggahan saat musim ombak. Kini ukuran pulau berpasir putih itu kian hari kian mengecil.
Belakangan, terancamnya keberadaan Pulau Pagama ramai disuarakan di grup Facebook dan WhatsApp. Pengguna Facebook bahkan ramai-ramai mengunggah gambar Pulau Pagama dan menuliskan tagar Selamatkan Pulau Pagama.
Langkah kecil yang diharapkan bermanfaat besar. Ini yang dilakukan para jurnalis di Kabupaten Sula dengan Kehumasan Pemda Kepsul dalam rangka menyelamatkan Pulau Pagama.
Sebanyak 150 pohon mangrove ditanam di Pulau Pagama, Minggu (7/3). Ratusan anakan pohon mangrove tersebut diambil di Telaga Kabau Kecamatan Sulabesi Barat.
Kabag Humas Kepsul, Basiludin Labesi menyampaikan, kerja sama antara insan pers dengan Bagian Humas ini sebagai bentuk kepedulian terhadap ancaman hilangnya Pulau Pagama.
“Berangkat dari keterpanggilan moril untuk selamatkan Pulau Pagama, sehingga kami inisiasi untuk ambil anakan pohon mangrove di Desa Kabau untuk ditanam di Pulau Pagama,” kata Basiludin.
“Kami juga menyampaikan banyak terima kasih kepada warga masyarakat desa Kabau Pantai maupun Desa Kabau Darat yang ikhlas memberikan bibit mangrove demi upaya penyelamatan Pulau Pagama,” imbuh Basiludin.
Ia bilang, ancaman terhadap Pulau Pagama menjadi perhatian bersama seluruh pihak, khususnya elemen di Kepulauan Sula.
“Ini masalah bersama. Mungkin satu tindakan nyata lebih bermanfaat daripada seribu tulisan. Kita harus berbuat,” ujarnya.
Tinggalkan Balasan