Tandaseru — Pengurus Besar Himpunan Pemuda Pelajar Mahasiswa Morotai (PB-Hippmamoro) Provinsi Maluku Utara mendesak Bupati Benny Laos membubarkan kelompok kerja (pokja) untuk selamanya. Pasalnya, kelompok beranggotakan 22 orang ini dinilai hanya membuang-buang anggaran.
“Pokja merupakan lembaga yang menguras APBD Pulau morotai. Lembaga ini dibentuk oleh Bupati tujuannya untuk menyosialisasikan program-program dan kebijakan pemerintah daerah. Beberapa tahun ini dibentuk tidak ada langkah progres sama sekali. Gaji mereka terima tapi kerjanya tidak nampak sama sekali,” ucap Ketua PB-Hippmamoro, Muid Musapao kepada tandaseru.com, Sabtu (6/3).

Karena itu, kata dia, Bupati Benny sudah seharusnya membubarkan pokja.
“Seharusnya anggaran yang diluncurkan ke pokja itu diberikan saja kepada orang-orang yang tidak mampu, yaitu masyarakat dengan pendapatan kecil. Daripada diberikan kepada pokja yang kerja tidak efektif dan tidak rasional,” cetus Muid.
“Boros angaran dan tidak efektif. Jadi solusinya pokja dibubarkan saja. Dan efektifnya anggaran itu diberikan kepada pemuda saja untuk pemberdayaan di desa,” tukasnya.
Sementara, Julham Ube, salah satu Anggota Pokja wilayah kerja Kecamatan Morotai Utara mengatakan, pihaknya tetap bekerja meski tanpa SK. Hal itu dilakukannya demi kepentingan daerah.
“Kan memberikan konstribusi ke daerah bukan hanya ada jabatan atau ada SK dulu. Jadi masyarakat biasa juga kita punya tanggung jawab memberikan konstribusi ke daerah dalam hal ini menyukseskan program Bupati,” jelas Julham.
Sebelumnya, Bupati disebutkan tidak lagi menggunakan jasa pokja dan 11 staf khusus tahun ini. Kondisi keuangan daerah menjadi alasan di balik keputusan tersebut.
Tinggalkan Balasan