Tandaseru — Guru honorer di Pulau Morotai, Maluku Utara, yang dinilai tidak produktif sepanjang 2020 tak akan diangkat lagi tahun ini. Saat ini, Pemerintah Kabupaten tengah mengevaluasi kinerja para tenaga honorer sepanjang tahun lalu untuk memutuskan pengangkatan kembali pada 2021.
Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Pulau Morotai, F. Revi Dara mengatakan, jumlah guru honorer SD dan SMP di Morotai mendekati 300 orang.
“Ada yang bermasalah, ada beberapa orang itu. Kemudian di Morotai Selatan tidak lagi (gunakan honorer) karena sekolah sudah cukup dengan guru PNS,” kata Revi, Kamis (4/3).
Revi bilang, tenaga guru honorer tak perlu mengkhawatirkan posisinya pada 2021. Namun yang tidak aktif mengajar dipastikan tak akan dipakai lagi.
“Pengurangan (jumlah honorer) itu tidak. Hanya pada posisi mereka yang tidak aktif saya tidak akan angkat lagi. Sanksi-sanksi kemarin yang tidak masuk secara maksimal kita tidak angkat lagi,” tuturnya.
“Kurang lebih ada 20 mungkin kita tidak akan angkat lagi, tetapi kita akan buka ruang-ruang itu supaya di Penjas, guru-guru Bahasa Indonesia yang kurang, Matematika itu yang kita tambah. Jadi kita masih buka ruang yang itu,” tandas Revi.
Tinggalkan Balasan