Tandaseru — Provinsi Maluku Utara bakal menggelar ujian sekolah tingkat SMA/SMK mulai 22 Maret mendatang. Ujian sekolah tersebut akan berlangsung selama sepekan.

Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Malut, Imam Makhdy Hassan mengatakan, Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) telah mengeluarkan edaran yang menjadi acuan semua satuan pendidikan di setiap daerah untuk menggelar ujian. Namun dalam pelaksanaannya tetap memperhatikan kondisi Covid-19 di setiap satuan pendidikan atau daerah.

Dikbud Malut pun telah menyusun petunjuk teknis pelaksanaan ujian sekolah yang nantinya diberlakukan di dinas pendidikan, cabang diknas, dan satuan pendidikan.

“Kita hanya monitoring dan membuat edaran pelaksanaan ujian. Kemudian cabang diknas berkoordinasi dengan satuan pendidikan untuk melaksanaan ujian di sekolah masing-masing,” ujar Imam Makhdy, Rabu (24/2).

Menurutnya, pelaksaan ujian sekolah di SMA/SMK ini terdapat beberapa alternatif bagi satuan pendidikan untuk memilih bentuk ujian sekolah yang disesuaikan dengan situasi Covid-19 saat ini.

Pertama, bentuk ujian portofolio terkait evaluasi laporan nilai pendidikan mulai semester 1 sampai 6. Lalu nilai sikap dan perilaku siswa yang bersangkutan dan prestasi siswa. Kemudian penugasaan yang sesuai kaidah-kaidah penilaian maupun ujian sekolah dalam bentuk ujian tertulis, serta bentuk-bentuk penilaian lain.

“Ini berlaku untuk SMA. Sementara untuk SMK ada ujian praktik yang wajib dilakukan, karena bagian dari proses kelulusaan. Dalam edaran menteri itu juga dijelaskan model soal. Untuk Maluku Utara ada dua model soal yang nanti digunakan, yakni pilihan ganda dan uraian atau esai,” terang Imam Makhdy.

Sementara Kepala Seksi Kurikulum SMA Dikbud Malut, Ramli Kamaluddin menambahkan, pelaksanaan ujian sekolah ini untuk jumlah soal mata pelajaran disesuaikan dengan tiga jurusan. IPS dan Bahasa pilihan gandanya sebanyak 40 soal, ditamban soal uraian 5 nomor.

Jurusan IPA, pilihan ganda sebanyak 35 ditambah soal uraian 5 nomor. Untuk mata pelajaran Matematika, pilihan gandanya sebanyak 30 ditambah 5 soal esai.

Ia menjelaskan, terkait mekanisme pelaksanaan ujian sekolah, apakah secara daring, luring, atau tatap muka, semuanya diserahkan ke masing-masing sekolah yang disesuaikan dengan kondisi daerah. Dari hasil pantauan dinas, semua sudah melakukan proses belajar tatap muka.

“Tapi di beberapa sekolah di Kota Ternate, mereka melakukan tatap muka, namun ujiannya secara online,” jelasnya.

Sedangkan terkait soal ujian, menurut mantan Kepala SMA Negeri 1 Kota Ternate ini bilang, dalam aturan kementerian tentang penyusunan soal ujian sekolah diserahkan ke sekolah masing-masing. Bagi sekolah yang memiliki keterbatasan SDM, dapat berkoordinasi dengan Musyawarah Guru Mata Pelajaran (MGMP) kabupaten/kota  untuk menyusun secara bersama di bawah koordinasi Musyawarah Kerja Kepala Sekolah (MKKS).

“Pelaksanaan ujian ini dilaksanakan pada 22 Maret dan pengumanan hasil ujiannya 3 Mei. Jumlah peserta ujian sekolah sebanyak 19.387 siswa. Ini terdiri dari 13.337 untuk SMA, dan SMK sebanyak 5.969 siswa, serta 61 siswa untuk SLB. Pada prinsipnya ujian sekolah nanti dinas fungsinya hanya memantau,” tandas Ramli.