Tandaseru — Festival Teluk Jailolo (FTJ) di Kabupaten Halmahera Barat, Maluku Utara, bakal kembali dihelat tahun ini. Pada 2020 kemarin, FTJ ditiadakan lantaran pandemi Covid-19.

Kepala Dinas Pariwisata Halbar, Fenny Kiat mengungkapkan, FTJ 2021 bakal digelar 9 sampai 12 Juni mendatang.

Berbeda dari tahun-tahun sebelumnya, gelaran FTJ tahun ini agak sedikit berbeda akibat Covid-19. Sejumlah agenda kegiatan yang mengumpulkan banyak orang juga bakal ditiadakan.

“Tadinya kita buat spektakuler, sekarang tidak lagi. Karena kita lihat sendiri di lokasi FTJ sekarang sudah jadi wajib masker dan itu juga yang harus kita jaga dan kita minta lindungan lintas sektoral dari Dinas Kesehatan untuk mem-back up FTJ secara total,” ungkap Fenny saat ditemui di ruang kerjanya, Rabu (24/2).

Ia menjelaskan, gelaran event tahunan FTJ tahun ini juga menjadi ajang promosi Sail Tidore yang diagendakan bakal berlangsung bulan September mendatang. Selain FTJ, event tahunan di daerah lain seperti Legu Gam di Ternate dan Festival Saruma di Halmahera Selatan juga jadi ajang promosi menuju Sail Tidore.

“Jadi dari semua kabupaten/kota yang event-nya sudah terkenal seperti Legu Gam, FTJ, Festival Morotai, Saruma dan Fagogoru ini wajib mempromosikan pelaksanaan Sail Tidore saat kita punya event,” ucapnya.

Fenny bilang, tagline Sail Tidore sebagai ajang promisi pada event FTJ sebelumnya juga telah dibahas bersama dalam rapat koordinasi dengan Pemerintah Provinsi Malut selaku tuan rumah. Di mana dalam rakor itu juga ada inisiasi dari Pemprov menggelar satu event yakni Festival Moloku Kieraha.

Dispar Halbar sendiri mengusulkan, mengingat ada event-event tahunan juga di setiap daerah, alangkah baiknya alokasi anggaran pembiayaan event tersebut dialihkan guna mendukung kegiatan pergelaran festival setiap daerah, termasuk FTJ, untuk menuju Sail Tidore.

“Masukan ini juga kemarin dari Tikep juga disepakati. Jangan sampai mubazir karena beberapa kabupaten/kota juga ada event-event seperti ini. Kalau tidak akan agak repot. Seperti Halbar, agar semua juga berpartisipasi dalam pergelaran Sail Tidore,” terangnya.

Ia menambahkan, untuk FTJ kali ini masih banyak perubahan dan konsep yang ada juga sifatnya masih tentatif.

“Jadi kita hanya membuat draft dan itu nanti diambil, dilempar, diboboti lagi dan akan didisposisikan dan masih menunggu petunjuk dan arahan oleh pimpinan karena kali ini sudah era bupati baru dan harus penyesuaian dengan visi misi mereka,” ujarnya.

“Yang pasti pelaksanaannya tetap ada cuma secara konsep, konten perspektif pelaksanaan dengan era adaptasi baru, jadi menunggu rapat pembobotan dengan SKPD dan Pak Bupati,” pungkasnya.