Tandaseru — Dinas Koperasi dan UKM Provinsi Maluku Utara telah memasukkan rancangan pinjaman Pemulihan Ekonomi Nasional (PEN) ke PT Sarana Multi Infrastruktur (SMI). Rancangan tersebut masih akan dikaji kembali oleh Bappeda.
Kepala Dinas Koperasi dan UKM Malut, Wa Zaharia mengatakan, total anggaran yang dirancang dipinjam sebesar Rp 65,4 miliar. Sebagian besar anggaran tersebut untuk program pengembangan UMKM di 10 kabupaten/kota se-Maluku Utara.
Nilai anggaran untuk pengembangan UMKM mencapai Rp 35,3 miliar, yang dibagi ke dalam empat item kegiatan. Yakni Bantuan Modal bagi 1.000 UMKM Rp 10.000.000.000, Bantuan 9 Paket Sarana Produksi Rp 4.000.000.000, Penataan 500 PKL Rp 15.500.000.000, 7 Paket Rumah Kemasan Rp 2.350.000.000.
“Kita memang fokus untuk pengembangan UMKM, dengan harapan bisa naik kelas dan mampu bersaing dengan produk-produk daerah lain,” ungkapnya, Rabu (17/2).
Dinas Koperasi dan UKM mencatat, jumlah UMKM di Maluku Utara mencapai 105.000 unit usaha. 1.299 di antaranya adalah unit usaha kelas menengah.
Di samping itu, ada juga Program Pemberdayaan dan Perlindungan Koperasi senilai Rp 10.850.000.000, Bantuan Modal bagi 22 Koperasi Rp 2.200.000.000, dan Bantuan Sarana Produksi Peralatan bagi 15 Koperasi Pertanian dan Perikanan senilai Rp 2.250.000.000.
“Kami berharap jika program ini nanti terealisasi, Koperasi dan UMKM di Maluku Utara dapat memanfaatkan dengan baik untuk pengembangan usahanya,” tandas Zaharia.
Tinggalkan Balasan