Tandaseru — Solidaritas Pemuda Morotai (SPM) Pulau Morotai, Maluku Utara menyampaikan permohonan maaf kepada umat Islam dan Imam Besar Front Pembela Islam Habib Rizieq Shihab (HRS). Permohonan maaf ini menyusul aksi damai penolakan kedatangan HRS yang dilakukan sebelumnya, Sabtu (5/12).

Permohonan maaf SPM disampaikan Koordinator Krisnadi Wario dan salah satu Koordinator Lapangan Albu Seba, Minggu (6/12) di hadapan sejumlah tokoh agama Islam dan tokoh pemuda. Pasalnya, aksi penolakan HRS dengan membawa nama pemuda Morotai telah menimbulkan pro kontra dan membuat umat Islam serta kaum pemuda tersinggung dan marah.

Aksi itu juga menimbulkan polemik lewat media sosial. Dimana sebagian warganet dan tokoh agama Islam mempertanyakan dasar penolakan tersebut.

Mewakili teman-temannya, Krisnadi menyampaikan permohonan maaf yang sebesar-besarnya karena telah menyinggung umat muslim dan pemuda.

“Gerakan yang kami lakukan mengatasnamakan Solidaritas Pemuda Morotai untuk menyikapi persoalan sosial, yang kemudian selesai gerakan ada beberapa komentar-komentar yang kemudian mengarah pada sikap perorangan,” ungkap Krisnadi.

Krisnadi bilang, gerakan SPM tak bermaksud menolak secara resmi HRS.

“Akan tetapi kita hanya berbicara tentang penolakan radikalisme dan terorisme yang itu nantinya hadir di Pulau Morotai dengan sengaja menghancurkan umat beragama secara intoleran,” terangnya.

Ia menuturkan, secara pribadi maupun mewakili teman-teman mahasiswa yang tergabung dalam gerakan tersebut, ia meminta maaf kepada umat muslim di Maluku Utara, khususnya di Pulau Morotai.

“Jika ada sepatah dua patah kata yang menyinggung teman-teman muslim, kami memohon maaf yang sebesar-besarnya. Kami tidak ada niat untuk mencoreng kerukunan antarumat beragama satu dengan yang lain,” ucapnya.

“Saya secara pribadi, menyangkut dengan berita yang keluar tentang perorangan ke Habib Rizieq Shihab, kami memohon maaf jika ada sepatah kata yang mengarah kepada persaudaraan kita,” sambung Krisnadi.

Ia juga meminta maaf jika dalam aksi damai tersebut ada orasi yang menyinggung orang lain.

“Kami memohon maaf sebesar-besarnya jika ada kata-kata kemudian ada bobotan orasi yang menyinggung secara personal atau pun kelompok,” tuturnya.

Dinilai telah membawa-bawa nama pemuda juga, Krisnadi pun meminta maaf secaa khusus kepada kaum pemuda Morotai.

“Karena tidak konfirmasi dan koordinasi sebelumnya, kami memohon maaf yang sebesar-besarnya,” imbuhnya.

Senada, permohonan maaf juga disampikan Albu Seba.

“Kami memohon maaf sebesar-besarnya jikalau gerakan yang dibuat itu menyinggung. Pada kesempatan ini kami memohon maaf sebesar-besarnya jika menyinggung teman-teman sekalian,” tandasnya.