Tandaseru — Pemerintah Kota Ternate, Maluku Utara, rupanya punya alasan tersendiri mengizinkan Indomaret dan Alfamidi berekspansi di Kota Ternate. Pemkot menilai, kedua ritel raksasa itu akan mendatangkan kontribusi bagi pendapatan daerah.

Sekretaris Daerah Kota Ternate Jusuf Sunya saat diwawancarai di kantor wali kota, Rabu (18/11) menyatakan, tak ada niatan Pemkot sedikit pun membunuh pedagang kecil dengan mengizinkan Alfamidi dan Indomaret masuk ke Ternate. Sebaliknya, izin diberikan agar investor tetap tertarik berinvestasi di Ternate.

“Di tengah kondisi pandemi ini, kita membutuhkan pendapatan dari sumber-sumber pendapatan yang lain, seperti Alfamidi dan Indomaret. Ini untuk pemulihan ekonomi juga,” tuturnya.

Jusuf bilang, Pemkot tak pernah berniat membenturkan dua perusahaan waralaba itu dengan masyarakat. Sebaliknya, investasi ini dimaksudkan untuk kepentingan masyarakat juga dengan adanya penyerapan tenaga kerja.

“Karena dari hasil survei untuk kios-kios (kecil) itu rata-rata tidak memberikan kontribusi kepada pemerintah,” jelasnya.

Menurutnya, masuknya Indomaret-Alfamidi merupakan salah satu upaya pemerintah menggerakkan ekonomi di daerah.

“Soal persaingan itu tidak mungkin, karena harga (barang) antara Alfamidi, Indomaret dan kios itu berbeda. Hanya saja kedua toko modern ini menjual kenyamanan,” imbuhnya.

“Tapi untuk usaha kecil kita tetap mendorong agar mereka juga diberikan penguatan kapasitas, karena ini era pasar jadi penentuannya pasar, karena tidak semua orang bisa belanja di Alfamidi dan Indomaret,” urai Jusuf.

Menanggapi pernyataan Pengamat Ekonomi Universitas Khairun Mukhtar Adam yang menilai Pemkot sengaja hendak mematikan usaha kecil dengan mengizinkan beroperasinya Alfamidi-Indomaret, Jusuf berujar pernyataan tersebut tidak produktif dan terkesan tendensius.

“Karena tidak ada niat Pemkot seperti itu. Pemerintah hanya ingin menggerakkan ekonomi daerah,” tandas Jusuf.