Tandaseru — Warga Kelurahan Tomalou, Kecamatan Tidore Selatan, Kota Tidore Kepulauan, Maluku Utara yang terhimpun dalam Garaki Gam Tomalou (GGT) menggelar aksi damai di depan Kantor Kelurahan Tomalou, Selasa (20/10). Aksi tersebut sebagai bentuk penolakan terhadap kampanye calon Wali Kota dan Wakil Wali Kota petahana Capt. Ali Ibrahim dan Muhammad Sinen (AMAN) di Tomalou.

Mengangkat tema “2020 Ganti Wali Kota dan Wakil Wali Kota”, aksi ini dikawal ketat aparat kepolisian.

Koordinator Aksi, Prince Fhad Soleman dalam orasinya menyatakan sikap penolakan terhadap kampanye pasangan calon AMAN di Tomalou.

“Kami selaku masyarakat Kelurahan Tomolou menyatakan sikap secara tegas bahwa akan melakukan penolakan terhadap paslon nomor urut 2 yakni capt. Ali Ibrahim beserta Muhammad Sinen untuk melaksanakan kampanye di Kelurahan Tomalou,” ucapnya.

Menurut Prince, warga Tomalou tidak mau dibodohi olah paslon petahana untuk kesekian kalinya lagi.

“Kami tidak mau lagi adanya pembodohan yang kesekian kalinya karena kami selalu dijanjikan di masa pemerintahan Ali Ibrahim dan Muhammad Sinen. Yang sangat kami sesali juga pernyataan yang disampaikan seorang pemimpin Wakil Wali Kota Muhammad Sinen bahwa apabila ia kembali menginjakkan kaki di Kelurahan Tomalou maka kakinya akan patah. Maka dari itu, upaya aksi yang dilakukan ini sebagai bentuk keresahan dan kekecewaan masyarakat Kelurahan Tomalou terkait janji dan ucapan yang sengaja disampaikan Muhammad Sinen,” ungkapnya.

Prince menguraikan, 31 Maret 2019 adalah hari yang tidak pernah dilupakan masyarakat Kelurahan Tomalou. Pasalnya, pada hari itu Muhammad Sinen yang juga Ketua DPD PDIP Maluku Utara dinilai telah melecehkan masyarakat Kelurahan Tomalou dalam sesi kampanye salah satu calon legislatif PDIP di Kelurahan Tomalou.

“Muhammad Sinen mengatakan ekskavator milik yayasan (Tomalou) tersebut akan menjadi besi tua apabila yayasan tidak berkoordinasi dengan pemerintah. Ucapan Muhammad Sinen tersebut kemudian memunculkan kecaman dari berbagai tokoh dan elemen masyarakat di Kelurahan Tomalou,” jabarnya.

Dia menambahkan, aksi yang dilakukan ini sebagai bentuk masyarakat Tomalou menjaga kehormatan dan harga diri kelurahan.

“Pada hari ini dengan penuh kesadaran masyarakat Tomalou yang terhimpun dalam Garaki Gam (Gerakan Peduli Kie Gam) Tomalou menyatakan sikap demi menjaga kehormatan diri masyarakat Kelurahan Tomalou, maka kami menolak Ali Ibrahim dan Muhammad Sinen untuk datang berkampanye di Kelurahan Tomalou,” pungkasnya.

Juru Bicara AMAN Ardiansyah Fauji yang dikonfirmasi terpisah menyatakan AMAN tetap akan berkampanye di Tomalou sesuai jadwal yang ditetapkan Komisi Pemilihan Umum. Jadwalnya, kampanye AMAN di Tomalou akan berlangsung pada Jumat (23/10) malam.

“Kami tetap kampanye sesuai jadwal dan permintaan tim, relawan dan pendukung,” tukasnya.