Tandaseru — Puskesmas Daruba Kecamatan Morotai Selatan, Pulau Morotai, Maluku Utara mencatat adanya satu pasien penyakit kaki gajah atau filariasis.

Kepala Puskesmas Daruba Kecamatan Morotai Selatan dr. Adil Makmur saat ditemui tandaseru.com, Minggu (27/9) mengatakan, selama 4 tahun kasus kaki gajah di Morotai Selatan hanya terdapat satu kasus.

“Di tahun pertama 2017 memang ditemukan satu kasus yang sudah ditangani dan diobati belum mengalami cacat, rutin diterapi dan bisa dinyatakan sembuh. Selama saya di Daruba ini tidak ada tambahan kasus baru. Alhamdulilah terkendali,” katanya.

Adil bilang, bulan Oktober menjadi bulan eliminasi penyakit kaki gajah. Pihaknya akan jalankan program pemberian obat pencegahan massal.

“Biasa kita start di awal Oktober atau akhir Oktober. Kalau sudah ada obat kita langsung sebarkan dua macam tablet yakni tablet Diethylcarbamazine (DEC) 100 mg dan tablet Albendazole 400 mg dikasih ke masyarakat secara gratis. Untuk total tablet yang bisa kita kasih saya sudah lupa jumlahnya,” cetusnya.

Alumni Universitas Muslim Indonesia (UMI) Makassar ini menambahkan, berbeda dengan penyakit obesitas khususnya di Morotai Selatan tahun 2020, tercatat sejak Januari-September terdapat sebanyak 6 kasus.

“Terkait obesitas, programnya baru diaktifkan tahun ini. Kalau tahun lalu melekat di program lain, bisa dilacak tapi butuh cara manual. Tercatat laki-laki sebanyak 3 dan perempuan 3 orang total kasus 6 orang, usia rata-rata 25-50 tahun hanya terjadi di bulan Januari. Selain dari itu tidak ada kasus lagi,” tandasnya sembari berharap Kabupaten Pulau Morotai nol kasus kaki gajah agar dikategorikan daerah bebas kaki gajah.