Tandaseru — Dalam lagu daerah Maluku Utara berbahasa Ternate, Maluku Kie Raha, Pulau Maitara digambarkan sebagai penjaga pintu masuk ke Ternate, kota pelabuhan terpenting di Provinsi Malut. Letaknya di antara dua pulau rebutan negara-negara Eropa, Ternate dan Tidore, membuat Maitara jadi titik penghubung strategis.
Saat ini, Pulau Maitara adalah lokasi favorit weekend getaway warga Kota Ternate dan Tidore. Seperti Sabtu (22/8) kemarin, banyak rombongan dari dua kota tersebut memutuskan bertemu di Maitara, melewatkan akhir pekan bersama di ‘tengah’.
Warga Ternate adalah yang paling sering ditemui berbondong-bondong ke Maitara pada akhir pekan. Ada yang hanya piknik sehari, ada yang camping semalam, pun yang memutuskan mendaki Gunung Maitara setinggi 350 mdpl.

Dari Ternate, Maitara bisa ditempuh dengan kapal kayu selama 15 menit. Tiketnya hanya Rp 10 ribu per orang. Kapal-kapal ini milik warga Maitara, dengan lokasi berlabuh di Pelabuhan Perikanan Nusantara di Bastiong Ternate. Jadi tak perlu khawatir tak ‘kebagian’ transportasi.
Pilihan lain adalah menyewa speedboat seharga Rp 100 ribu untuk sekali perjalanan. Bisa muat hingga 20 orang.
Safril, salah satu motoris kapal kayu Ternate–Maitara mengaku pada hari libur pengunjung Pulau Maitara sangat ramai. Kebanyakan datang dari Ternate.
“Kebanyakan di hari libur banyak yang carter. Untuk pulang-pergi carter Rp 200 ribu, jika reguler Rp 10 ribu per orang saja,” tutur Safril.
Pulau Maitara menjadi viral saat muncul dalam lembaran uang Rp 1.000 terbitan tahun 2000. Kemunculan ini juga diperingati warga Maitara dengan membuat tugu peringatan Pulau Uang Seribu di sejumlah titik.
Nah, selain melihat Tugu Uang Seribu, Maitara memiliki laut dan pantai yang jernih dan bersih. Baik warga maupun wisatawan yang datang ke sana masih memelihara kesadaran buang sampah pada tempatnya.
Salah satu yang paling disukai penggila foto landscape adalah Jembatan Akebai. Letaknya di Desa Maitara, sebuah kampung dengan kontur tanah miring dan rumah penduduk bercat cerah. Desanya sendiri amat bersih dan cantik.
Desa Maitara bisa ditempuh dengan berjalan kaki dari dermaga Maitara selama kurang lebih 10 menit. Atau naik ojek dengan biaya Rp 10 ribu. Dari Akebai, Pulau Ternate dan Gunung Maitara terlihat jelas.
Tinggalkan Balasan