Sekilas Info

Potensi Ikan Melimpah, Sula Butuh Alat Tangkap Massal

Ilustrasi proses penangkapan ikan. (Syahmaidar/Medcom)

Tandaseru -- Kabupaten Kepulauan Sula (Kepsul), Maluku Utara merupakan terminal lumbung ikan nasional. Hal ini diungkapkan Kepala Dinas Kelautan dan Perikanan (DKP) Kepsul, Adam A. Umasugi di kantor Bupati Kepsul, Jumat (7/8).

Meski sangat potensial, ada sejumlah kendala yang membuat dunia perikanan Kepsul sulit berkembang. Kendala-kendala ini butuh perhatian serius.

"Permasalahan yang ada di kita yakni daya jangkau sistem pasar. Kita ada di posisi paling terdalam, tapi sistem distribusi kita agak mandek karena sarana tranportasi perhubungan yang tentunya lewat laut. Untuk itu butuh banyak perangkat untuk bisa menjaga kontribusi kualitas, kuantitas daripada produk perikanan," tuturnya.

Di sisi lain, kata Adam, distribusi perikanan Sula saat ini belum bisa lewat jalur udara, dan lebih banyak melalui jalur laut.

"Untuk memindahkan satu produk perikanan ke daerah lain kita butuh banyak elemen perangkat, misalnya cold storage (pendingin) di kapal. Nah itu kita belum punya," akunya.

Adam bilang, sudah tiga hari ini DKP Kepsul dan teman-teman dari Politeknik KP Maluku bersama salah satu perusahaan perikanan nusantara di bawah Kementerian Kelautan dan Perikanan RI sedang menyurvei potensi kelayakan perikanan di Kepsul.

"Sudah tiga hari kita survei potensi dan kelayakan, dan mereka sudah sangat tertarik. Tinggal bagaimana putusannya, karena kita punya potensi, kita punya peralatan," beber Adam.

Terkait dengan hasil tangkapan, Adam bilang sangat potensial. Namun lagi-lagi Sula sendiri masih terkendala alat tangkap dalam bentuk massal.

"Kita punya alat tangkap dalam bentuk massal itu belum terlalu banyak. Kita masih kelola hasil tangkapan secara tradisional. Sementara untuk melihat potensi kita, kita membutuhkan alat tangkap massal. Kita butuh alat tangkap massal seperti jaring di atas 10 GT," terangnya.

Selain alat tangkap, Adam menyebutkan, Sula saat ini hanya memiliki 5 armada tangkap milik masyarakat yang kekuatannya di bawah 10 GT.

"Ini tentunya sangat berpengaruh terhadap hasil tangkap," ujarnya.

DKP saat ini tengah mengusulkan tol laut untuk mengangkut hasil perikanan dari Sula ke daerah lain. Apalagi Sula boleh dibilang sebagai terminal dua lumbung ikan nasional, yakni Maluku dan Maluku Utara. Hal ini tak lepas dari posisinya yang berada di titik tengah pertemuan dua provinsi tersebut.

“Dengan WPP wilayah pengelolaan perikanan 715 di utara dan 714 di selatan. Kita terminal sebenarnya, dan mengakibatkan sepanjang tahun kita bisa panen ikan," tandasnya.

Penulis: Samsur Silia
Editor: Sahril Abdullah