Tandaseru — Banjir bandang yang terjadi di sekitaran Sungai Desa Wayo, Kecamatan Taliabu Barat, Kabupaten Pulau Taliabu hingga kini belum mendapat tindak lanjut dari Pemkab Taliabu. Padahal bahaya banjir terus menganam warga di Dusun Tanjung Sari Desa Wayo yang rumahnya ada di bantaran kali.
Salah satu warga Desa Wayo, Sahrul mengatakan, salah satu penyebab banjir bandang di Sungai Wayo adalah tak adanya tanggul penahan banjir di bantaran kali. Akibatnya, saat terjadi banjir selalu saja meluap ke badan jalan dan meluas hingga ke perumahan warga. Ratusan rumah di bantaran sungai ini pun terancam banjir.
“Dari tahun tahun kemarin saat pertengahan tahun begini banjir selalu meluap di bantaran Sungai Wayo, karena belum ada tanggul penahan banjir. Mestinya setelah terjadi luapan banjir seperti sekarang ini harus menjadi catatan pemerintah daerah agar tahun depan sudah melakukan pembangunan tanggul di bantaran sungai ini agar masyarakat tidak menjadi korban,” ungkapnya.
Amatan tandaseru.com, luapan sungai di Desa Wayo juga kerap meluap di seputaran jembatan penghubung Desa Wayo-Desa Talo dan mengakibatkan akses jalan kedua desa tersebut putus. Di samping itu, luapan di bantaran Sungai Desa Wayo pun merendam puluhan rumah di Dusun Tanjung Sari Desa Wayo. Ini akibat debit air yang merupakan luapan sungai dan banjir kiriman dari Desa Bobong ke Dusun Tanjung Sari tak sepadan dengan debit air yang terbuang melalui gorong-gorong dan menyebabkan terjadinya luapan.
Kondisi tersebut kerap terjadi saat hujan turun berkapasitas sedang atau lebat 7-8 jam. Alhasil, warga pun terus menyuarakan keluhannya.
Kepala Desa Wayo, Sofyan Hasan juga berharap kondisi dan situasi banjir yang senantiasa merendam warga di Desa Wayo seperti sekarang ini dapat menjadi perhatian Pemerintah Kabupaten dengan menyediakan talud penahan banjir di sepanjang Sungai Desa Wayo.
“Sebenarnya kalau cuma kiriman air dari Desa Bobong ke Desa Wayo ini tidak berdampak apa-apa, karena gorong-gorong yang ada masih bisa atasi itu. Nah yang biking warga kerap terendam ini karena luapan sungai Desa Wayo, sehingga dibutuhkan tanggul penahan banjir,” kata Sofyan, Minggu (28/6).
“Kami berharap pemerintah daerah dapat menyediakan tanggul penahan banjir di Desa Wayo untuk menghindari bahaya banjir yang menjadi ancaman selama ini,” tandasnya.
Tinggalkan Balasan