Tandaseru — Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Pulau Taliabu, Provinsi Maluku Utara mengapresiasi perhatian organisasi kesehatan dunia, WHO dan Kementerian Kesehatan lantaran kabupaten tersebut masih berstatus zona hijau penyebaran Covid-19. Gustu Taliabu juga menyatakan kesiapannya menjelaskan upaya pencegahan penyebaran virus corona yang selama ini dilakukan.
“Tim Gugus Taliabu berterimakasih kepada World Health Organization (WHO), Kemenkes RI dan Dinkes Malut karena sudah mau memantau langsung Tim Gugus Taliabu. Alhamdulillah, sejauh ini kami tim Gustu Taliabu sudah kerja semaksimal mungkin untuk pencegahan di Kabupaten Pulau Taliabu,” ungkap Sekretaris Gustu Taliabu, Sutomo Teapon, Minggu (28/6) kemarin di ruang kerjanya.
Sutomo juga mempersilakan Gugus Tugas Provinsi untuk bertandang ke Taliabu seperti penyampaian Kepala Bidang Pecegahan dan Pengendalian Penyakit Menular (P2M) Dinkes Malut, dr. Rosita Alkatiri sebelumnya.
“Jika tujuannya datang di Taliabu untuk melihat secara langsung kinerja Gustu, maka Gustu Taliabu siap menjemput dan memberikan penjelasan tentang penanganan yang sudah Gustu Taliabu lakukan selama ini. Untuk data, yang diisi Gustu Provinsi itu ada data kan, artinya laporan kami juga disampaikan,” ujarnya.
Sutomo bilang, pihaknya sangat memaksimalkan proses pencegahan dan penanganan Covid-19 agar tidak berimbas di Kabupaten Taliabu. Untuk itu, jika muncul keraguan dari WHO dan Kemenkes terkait kerja-kerja Gustu Covid-19 Pulau Taliabu, pihaknya menyambut baik niatan untuk berkunjung.
Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah Taliabu ini mengatakan, Gustu Taliabu akan membuktikan bahwa status zona hijau adalah yang sebenarnya.
“Semoga dengan datangnya Gustu Provinsi bisa mendapatkan hasil yang memuaskan bahwa Taliabu benar-benar berusaha melakukan pencegahan sehingga sampai saat ini belum ada yang terpapar Covid-19. Silakan kita rapid test massal. Kan sudah pernah juga Gustu Taliabu laksanakan, sesuai laporan tapi seakan-akan mereka meragukan kinerja kami,” sambung Sutomo.
Selain itu, kata Sutomo, jika kerja-kerja pihaknya dianggap belum maksimal, kehadiran Tim Gustu Malut nanti diharapkan bisa meningkatkan kerja-kerja Gustu Kabupaten Pulau Taliabu ke depan.
“Artinya torang terima untuk dorang datang agar berikan pencegahan yang mungkin di Taliabu masih kurang maka lebih ditingkatkan lagi. Selain dari penanganan yang dilakukan Gustu, masyarakat Taliabu juga berdoa agar Covid-19 tidak merambat masuk di Taliabu,” akunya.
Sementara itu, Sekretaris BPBD Taliabu, Komarudin mengaku merasa aneh dan lucu ada pihak yang mempertanyakan status zona hijau Taliabu. Dia bilang, harusnya keberhasilan Taliabu mendapat apresiasi, bukan rasa skeptis.
“Kalau ada yang meragukan data, toh selama panas-panasya pandemi Covid-19 di bulan Maret sampai Juni, tidak ada orang Taliabu mati mendadak. Kalaupun nanti ada kasus positif covid di Taliabu, semoga tidak ada, itu lantaran ada kebijakan pelonggaran atau New Normal. Pastinya, sampai akhir Juni 2020, Kabupaten Pulau Taliabu nol kasus,” tutur Komarudin.
Faktor penentu nol kasus di Taliabu, kata Komarudin, lantaran Gugus Tugas terbentuk sampai tingkat desa, partisipasi aktif masyarakat mengawasi pergerakan orang yang datang dari luar daerah, partisipasi aktif tokoh masyarakat, pemuda, imam masjid, pendeta untuk menghimbau masyarakat, pemeriksaan ketat setiap kapal yang berlabuh di Pelabuhan Taliabu, dan kearifan lokal masyarakat Pulau Taliabu.
“Seperti tradisi tolak bala, mulai dari pemuka adat dan imam masjid seperti qunut nazila dan tolak bala adat Taliabu,” tandasnya.
Tinggalkan Balasan