Tandaseru — Peningkatan pasien positif Covid-19 di Kota Ternate masih terus terjadi. Penularan lewat transmisi lokal kian menggila.
Dinas Pendidikan bersama lembaga terkait pun mulai menyusun teknis pembelajaran yang akan diterapkan saat pembukaan sekolah 13 Juli nanti. Teknis ini tetap mempertimbangkan situasi pandemi Covid-19.
Ketua Dewan Pendidikan Kota Ternate, Asghar Saleh mengungkapkan, pihaknya telah mengikuti pertemuan dengan Diknas Ternate, PGRI Ternate, para pengawas serta beberapa kepala sekolah, baik SD maupun SMP, Senin (1/6).
“Keputusan rapat, SD maupun SMP belum dibuka seperti biasa hingga situasi membaik dengan evaluasi dan berbagai pertimbangan sesuai perkembangan,” ujar Asghar.
Dia memaparkan, Penilaian Akhir Semester (PAS) SD dan SMP akan dilaksanakan pada 15 Juni 2020 dengan sistem dalam jaringan atau daring dan luar jaringan atau luring.
“Khusus untuk luring, guru atau wali kelas akan mendatangi rumah siswa dengan membawa soal ujian akhir semester dalam amplop tertutup dan akan diserahkan ke orang tua atau di taruh di depan rumah,” paparnya.
Asghar bilang, teknis pembelajar ini akan dijelaskan setiap sekolah dengan memanfaatkan media sosial. Sedangkan daring akan dilakukan melalui aplikasi yang akan dibagikan.
“Teknisnya juga akan disampaikan setiap sekolah. Mohon dukungan dan partisipasi orangtua untuk mengawasi dan mendampingi siswa dalam mengerjakan soal soal ujian kenaikan kelas,” tuturnya.
Pengumuman kelulusan SMP sendiri akan dilaksanakan pada 5 Juni 2020 sedangkan SD pada 15 Juni 2020. Pengumuman dilakukan secara online melalui aplikasi pesan singkat dan direncanakan juga melalui media RRI Ternate.
“Penerimaan siswa baru SD dan SMP tahun ini akan dilakukan melalui sistem online seperti tahun sebelumnya,” imbuh Asghar.
Selain itu, kata dia, pertemuan tersebut juga memutuskan untuk membuat SOP pembelajaran dari rumah secara daring maupun luring dengan berbagai pembobotan dan model evaluasi yang disesuaikan dengan pandemi Covid-19 serta diterapkan saat pembukaan masa belajar pada 13 Juli 2020.
“Segala hal teknis untuk itu serta berbagai konsekuensi akan dibahas oleh tim khusus di bawah koordinasi Dinas Pendidikan, Dewan Pendidikan dan PGRI Kota Ternate,” jelasnya.
Ia menambahkan, partisipasi seluruh guru melalui Kelompok Kerja Guru (KKG) dan Musyawarah Guru Mata Pelajaran (MGMP) karena semua aktivitas guru dan kepala sekolah akan dievaluasi sesuai ketentuan yang berlaku selama pandemi berlangsung.
“Mohon dukungan dari seluruh orangtua yang tergabung dalam Komite Sekolah. Khusus untuk Hiri, Moti dan Batang Dua, prioritas luring akan lebih diefektifkan. Seluruh kegiatan pendidikan akan berlangsung dengan melaksanakan protokol kesehatan seperti penggunaan masker, cuci tangan dengan sabun, jaga jarak dan menghindari kerumunan,” pungkas Asghar.

***
Sementara itu, Pemerintah Kota Ternate mulai menyosialisasikan protokol kesehatan ketat di restoran dan café dalam rangka new normal. Pelaku usaha diwajibkan menerapkan protokol kesehatan yang ketat untuk meminimalisir penyebaran Covid-19.
Sekretaris Kota Ternate, Jusuf Sunya menyatakan, dunia usaha khususnya café dan restoran harus mengikuti kebijakan berskala nasional ini. Namun sebelum relaksasi diterapkan, Pemkot akan mendahuluinya dengan sosialisasi lebih dulu.
“Karena ini kebijakan nasional dari pusat ke daerah sehingga kebijakan new normal ini diupayakan sosialisasi sebelum diberlakukan pada tanggal 5 Juni. Tetapi itu akan dilakukan secara step by step,” tuturnya.
Jusuf bilang, dengan begitu akan ada kesiapan di kalangan dunia usaha dalam menyikapi new normal.
“Paling tidak mereka harus sadar bahwa kondisi ini sudah sangat berbeda dengan sebelumnya sehingga perlu ada budaya baru terkait dengan metode pelayanan terhadap para pengunjung, misalnya pihak restoran atau café menyiapkan masker atau sabun cuci tangan. Pemkot juga akan batasi jam buka dan setiap pengunjung yang masuk juga harus berjarak 1 meter,” pungkasnya.
Tinggalkan Balasan