Tandaseru — Camat Morotai Selatan Barat, Kabupaten Pulau Morotai, Maluku Utara, Pardi Sumtaki diduga terlibat politik praktis hingga nyaris diamuk warga di Desa Wayabula, Kecamatan Morotai Selatan Barat, Minggu (24/11) malam.

Informasi yang dihimpun tandaseru.com, Pardi diduga bersama sejumlah tim sukses dari pasangan calon Bupati dan Wakil Bupati Pulau Morotai, Deny Garuda dan Qubais Baba, kedapatan warga hendak mengadakan pertemuan di rumah kepala desa setempat, sekitar pukul 21.30 WIT.

Warga yang jengkel nyaris saja menghajar Pardi. Beruntung aparat kepolisian bergerak cepat dan mengamankannya.

Kejadian tersebut pun viral di sosial media, begitu rekaman video saat Pardi diusir warga supaya pergi meninggalkan desa tersebut.

“Woe, ayo-ayo pulang sudah. Pulang besok tara (tidak) usah jadi camat lagi, lepas dinas sudah,” teriak warga dalam video berdurasi 59 detik itu.

Yakub, salah satu warga Wayabula saat diwawancarai menjelaskan bahwa keberadaan dan gerak-gerik Camat Pardi bersama tim sukses pasangan calon Deny Garuda dan Qubais Baba, sejak sore menjelang malam sudah terpantau warga.

“Tadi sore itu camat pergi di kepala desa, terus yang menyusul itu tim-tim sukses DG (Deny Garuda). berarti seakan-akan itu dia kumpul pasukan DG, makanya masyarakat semua berkumpul kong baribut (hingga terjadi keributan) karena itu,” ucap Yakub.

Amarah warga terhadap Pardi, kata Yakub, dikarenakan warga yang ada dalam pertemuan itu adalah tim sukses pasangan calon.

“Tadi kalau dia hanya ke kepala desa saja kan tidak mungkin masyarakat marah. Cuma karena memang torang (kami) lihat tim-tim dari Desa Wayabula dan Desa Bobula dorang (mereka) muncul di situ,” ujarnya.

Dia menambahkan bahwa warga pun tetap menjaga kondusivitas desa dan menyerahkan masalah tersebut kepada aparat keamanan agar mengamankan camat tersebut.

Torang tidak ambil tindakan kekerasan cuma torang tidak mau dorang berbuat seperti itu. Dorang kan pimpinan masa harus memihak sebelah begitu,” timpalnya.

Sementara Anggota Bawaslu Kabupaten Pulau Morotai Murjad H. Untung saat dikonfirmasi membenarkan ada kejadian laporan mengenai kejadian ini.

“Tadi dari pihak polisi sudah telepon saya, isunya terkait dugaan politik uang, tetapi saya konfirmasi ke Panwascam Morselbar tidak ada politik uang, tapi camat itu katanya datang di kepala desa untuk makan malam,” jelas Murjad.

Menurutnya, saat itu camat disebutkan hanya silaturahmi ke rumah kepala desa. Hanya saja, ada sejumlah tim sukses yang kebetulan juga berada di dalam rumah kepala desa ini, sehingga menuai kecurigaan warga.

“Katanya pas pak camat datang dorang (tim sukses) sudah ada di dalam situ. Tapi politik uang itu tidak ada. Tapi kami tunggu laporan pengawasan dulu dari Panwascam, karena anak pak kades juga pengawas TPS makanya nanti kami menunggu laporan selanjutnya,” tukasnya.

Sementara itu, Kapolsek Morotai Selatan Barat, IPDA Amri dan Camat Morotai Selatan Barat, Pardi Sumtaki yang dikonfirmasi terpisah belum terhubung hingga berita dipublikasikan.​

Tandaseru
Editor
Tandaseru
Reporter