Tandaseru — Para penumpang yang menggunakan jasa transportasi darat dari Kota Tobelo, Halmahera Utara ke Kota Sofifi, Tidore Kepulauan mengeluhkan tingginya kenaikan tarif angkutan saat ini. Padahal bahan bakar minyak (BBM) sama sekali tidak mengalami kenaikan harga.

Keluhan ini disampaikan Julkifli Usman, salah satu penumpang. Julkifli bilang, ia merupakan penumpang yang rutin pulang tiap pekan ke Sofifi. Tarif angkutan yang sebelumnya hanya Rp 120 ribu kini menjadi Rp 150 ribu.

“Kenaikannya Rp 30 ribu. Saya rasa ini berat sekali. Pergi-pulang harus Rp 300 ribu,” ungkapnya, Senin (31/8).

Senada, Isran, penumpang lainnya mengatakan, untuk perjalanan Tobelo-Malifut ia harus membayar Rp 100 ribu. Tarif ini mengalami kenaikan hingga 100 persen dari harga sebelumnya.

“Sekarang jika bayar dengan uang Rp 100 ribu. Sopir sudah tidak kembalikan lagi Rp 50 ribuan. Ketika ditanya, sopir beralasan karena pandemi Covid-19 jadi tarif angkutan sudah naik,” sesalnya.

Isran berharap, dengan melonjaknya tarif angkutan yang sangat membebani pengguna jasa transportasi darat Pemerintah Daerah bisa melakukan penertiban.

“Kami harap Pemda segera turun ke lokasi untuk meminimalisir tarif yang mencekik kami para pengguna jasa penumpang,” pintanya.

Kepala Dinas Perhubungan Halut Ikram Baba ketika dikonfirmasi mengakui adanya kenaikan tarif tersebut. Dia bilang, Dishub telah mendapat laporan dari pengguna jasa transportasi bahwa sopir menaikkan tarif secara sepihak.

“Saya dapat info katanya tarif naik Rp 150 ribu. Insya Allah besok saya ke lapangan untuk cek kebenarannya. Selanjutnya saya konfirmasi ke Kadishub Provinsi karena penetapan tarif angkutan antarkota dalam provinsi adalah kewenangan Gubernur,” tandasnya.