Tandaseru — Bank Indonesia (BI) Maluku Utara menilai pertumbuhan ekonomi Malut yang begitu tinggi relatif sejalan dengan kondisi masyarakat di provinsi tersebut.
Deputi Kepala Perwakilan BI Malut Setian mengungkapkan, pertumbuhan ekonomi sebesar 27 persen terjadi pada triwulan II 2022. Sedangkan di triwulan III sebesar 24,85 persen.
“Untuk tahun 2022 sendiri kami dari Bank Indonesia masih memproyeksikan pertumbuhan ekonomi berada di level cukup tinggi. Kita melihat pertumbuhan ekonomi di tahun 2023 akan berlanjut, sektor mendorong pertumbuhan ekonomi kita industri pengolahan dan komunitas nikel,” kata Setian, Rabu (7/12).
Pada tahun 2023, Setian bilang, sektor industri pengolahan dan nikel masih memegang peranan terhadap pertumbuhan ekonomi Malut.
“Jadi memang pertumbuhan ekonomi kita sangat tinggi dibandingkan daerah lain. Memang secara struktural kalau kita pilah ke sektor itu memang dampak secara langsung ke masyarakat Maluku Utara itu agak susah kelihatan ya. Tapi sebenarnya dengan adanya sektor ini tentu memberikan kontribusi pembangunan di Maluku Utara melalui pajak. Meskipun pajak dibayar ke pemerintah pusat tapi kan Dana Bagi Hasil (DBH) ke pemerintah daerah,” jelasnya.
Tinggalkan Balasan