Tandaseru — Kementerian Keuangan Republik Indonesia Sekretariat Jenderal Perwakilan Kementerian Keuangan Maluku Utara menggelar briefing APBN edisi Agustus 2022, Senin (15/8).

Dalam sambutannya, Kepala Kanwil Ditjen Perbendaharaan Provinsi Maluku Utara Adnan Wimbyarto mengatakan melonjaknya inflasi global akibat supply disruption. Meskipun demikian, pemulihan ekonomi domestik berjalan baik dan posisi Indonesia relatif lebih aman dibandingkan beberapa negara.

Dilihat dari tingkat risiko kredit dan rasio utang Indonesia yang relatif rendah. Akan tetapi, risiko global yang ada perlu diwaspadai, terutama terkait inflasi dan potensi resesi dari negara maju.

“Oleh karenanya, diperlukan peran APBN dalam meredam berbagai guncangan perekonomian global. Sehingga APBN harus terus dijaga kesehatan dan keseimbangannya supaya mampu berperan optimal,” ujar Adnan di Kota Ternate.

“APBN sampai dengan 31 Juli 2022, pendapatan telah terealisasi sebesar Rp 1,56 triliun atau 72,12% dari target, sedangkan belanja telah terealisasi sebesar Rp 7,63 triliun atau 51,39%
dari pagu,” ungkapnya.