Tandaseru — Wali Kota Ternate, Maluku Utara, M. Tauhid Soleman dan Rektor Universitas Khairun Ternate meresmikan Gam Madoto Kampung Bahasa Tafaga di Kelurahan Tafaga, Kecamatan Moti, Rabu (4/8). Nantinya, kelurahan tersebut bakal menjadi destinasi wisata bahasa.

Peresmian ditandai dengan pengguntingan pita dan penandatanganan prasasti yang dirumuskan Unkhair. Peresmian ini diawali dengan penyerahan modul pembelajaran bahasa Indonesia, bahasa daerah dan bahasa Inggris serta kamus sembilan bahasa daerah.

Ketua Tim Perumus Gam Madoto Kampung Bahasa, Muamar Abdul Halil menyebutkan, Kota Ternate punya keunggulan lain di luar keindahan alam, batik dan kuliner yakni bahasa. Sebab Malut masuk dalam lima besar bahasa di Indonesia di bawah Maluku dan NTT.

Berdasarkan hasil penelitian alm. Jusuf Abdurrahman dan Prof. Dr. Gufran Ali Ibrahim, sambungnya, disimpulkan adanya kurang lebih 30 bahasa di Malut.

“Dari ke-30 bahasa itu setengahnya dikuasai di sebuah kampung yang kami sebut sebagai kampung majemuk yaitu Kelurahan Tafaga yang ada di Malut, Indonesia bahkan dunia,” katanya.

Pengguntingan pita sebagai tanda diresmikannya Gam Madoto Kampung Bahasa Tafaga. (Istimewa)

Dengan kampung bahasa itu, kata dia, bisa menjadi salah satu pasar untuk memperkenalkan kebudayaan yang dimiliki daerah dan bisa mendorong para wisatawan untuk berkunjung.

“Kita punya budaya yang nomor satu itu bahasa, baru kemudian ada kuliner dan adat istiadat. Dan kita punya itu,” ujar Muamar.

Ia juga menyentil soal jumlah penduduk Malut yang berkisar 1,3 juta ini punya keragaman bahasa, berbeda dengan daerah lain di Indonesia. Bahkan di Tafaga sendiri kurang lebih sebanyak 10 bahasa yang dikuasai warga yakni bahasa Indonesia, bahasa Makian Luar, Makian Dalam, Tidore, Ternate, Galela, Tobelo, Patani, Weda dan Inggris.

“Kami merumuskan ini sebagai sebuah konsep dan kami berkeinginan pemerintah daerah dapat membantu ini sehingga kampung majemuk Tafaga ini dapat dikenal di tingkat nasional bahkan dunia,” pintanya.

Sementara Rektor Unkhair Terpilih, Dr. M. Ridha Adjam mengatakan, bahasa menjadi bagian penting kemajuan kebudayaan karena dengan bahasa dapat mentransformasi nilai-nilai kebudayaan maupun agama yang dianggap sebagai bagian penting dari perilaku dan karakter.