Tandaseru — Satu karyawan perusahaan pengembang kawasan industri PT Indonesia Weda Bay Industrial Park (IWIP) di Halmahera Tengah, Maluku Utara, menghembuskan napas terakhir di RS Pertamina Jakarta, Minggu (20/6) dini hari.

Karyawan bernama Arif Yunus (35 tahun) ini merupakan satu dari enam korban meledaknya tungku smelter PT IWIP pekan lalu.

Pria asal Desa Tadupi, Kecamatan Oba Tengah, Kota Tidore Kepulauan, itu sempat dirawat di RSUD Chasan Boesoirie Ternate. Arif kemudian dirujuk ke RSP sebelum dinyatakan meninggal dunia.

Kabar meninggalnya Arif diketahui lewat postingan akun Facebook Maxum Pro di grup publik Makaeling Makatanoan.

Dalam postingannya, Maxum mempertanyakan langkah perusahaan atas pemulangan jenazah ke kampung asalnya. Sebab jenazah disebut sudah tertahan di RSP selama 6 jam.

Ngoni (kalian, red) punya koordinasi ini pusat arahkan ke daerah, daerah arahkan ke pusat. Mana yang benar?” tulis Maxum.

Ia bilang, dalam kondisi emergency seperti ini, perusahaan terkesan tidak sigap memberikan kepastian pemulangan jenazah korban.

Ngoni mau jenazah ini hancur sebelum dimakamkan?” tanya Maxum lewat postingannya.

Deputy Manager Media and Communications PT IWIP, Agnes Ide Megawati yang dikonfirmasi terpisah mengatakan, saat ini korporasi sedang berkoordinasi untuk pemulangan jenazah ke Ternate.

“Korban dinyatakan meninggal secara resmi oleh dokter pada pukul 01.00 WIB dini hari,” ujarnya.

Soal tertahannya pengiriman jenazah selama beberapa jam, Agnes bilang untuk memulangkan jenazah perlu berkoordinasi dengan pihak RSP, bandara, serta maskapai penerbangan.

“Pengiriman jenazah perlu prosedur dan waktu, jadi harap dimaklumi. Tapi hari ini akan kami infokan kalau jadwal penerbangan sudah terkonfirmasi,” tandasnya.