Tandaseru — Puluhan tenaga honorer di Sekretariat Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kabupaten Pulau Morotai, Maluku Utara, memilih tetap bekerja meski tak lagi digaji.
Informasi yang diterima tandaseru.com, ada 34 honorer Sekretariat DPRD yang dirumahkan. Pada 2021 ini, Pemerintah Kabupaten Morotai tak lagi memperpanjang kontrak mereka.
“Kita dengar honorer dirumahkan, tapi kita datang terus di kantor biar mereka bosan lihat. Kita tidak mau berhenti, tapi tergantung SK saja. Ini SK juga tidak ada,” kata salah satu tenaga honorer, Rabu (10/3).
Tenaga honorer yang saat ini masih dipertahankan adalah cleaning service dan sopir.
“Gaji dari Januari sampai sekarang sudah tidak terima, paling cuma cleaning service dengan sopir saja yang terima,” tuturnya.
Menurutnya, para honorer mengabdi sejak 2006.
“Apalagi kita yang sudah kawin, tidak ada uang baru honorer so dirumahkan,” ujarnya.
Kabag Persidangan Sekretariat DPRD Morotai, Jufri Kube, yang dikonfirmasi mengakui jika para tenaga honor dirumahkan maka akan sangat berpengaruh pada pekerjaan di Sekretariat.
“Kalau ASN 23 orang. Tapi honorer yang banyak. Kalau mereka keluar yang jelas berpengaruh pada kerja, soalnya mereka sangat membantu pekerjaan di kantor dan kerjaannya lancar,” tuturnya.
Tinggalkan Balasan