Tandaseru — Resesi ekonomi di Indonesia diprediksi akan terus berlanjut hingga beberapa tahun ke depan. Karena itu, diperlukan berbagai skema pemulihan ekonomi yang saling terintegrasi antarpelaku dalam berbagai sektor ekonomi.

Koperasi Sidegon yang terbentuk dari kumpulan pelaku UMKM dan akademisi berupaya memulihkan ekonomi kerakyatan di Maluku Utara. Orang-orang yang tergabung dalam Koperasi Sidegon memiliki kesamaan visi tentang pentingnya kolaborasi dalam pengembangan UMKM.

Setelah berbagai upaya yang dilakukan sejak tahun 2018 dan 2019 melalui forum-forum diskusi pendampingan pasar, membuka akses pasar produk UMKM, pelatihan dan pembinaan di Fakultas Ekonomi Universitas Khairun, sampai dengan memasuki tahun 2020, mengalami kebencanaan Covid-19, UMK masih terus eksis dalam forum diskusi bersama akademisi, yang dinaungi dalam Yayasan An Nur Almuk, melalui SIDEGO, yang aktif menyelenggarakan diskusi virtual.

Pada bulan September 2020, kegelisahan akademisi dan pelaku UMKM akan keberlanjutan pengembangan sebagai respon atas kebijakan pemerintah pusat, menetapkan upaya Pemulihan Ekonomi Nasional (PEN), dibutuhkan sebuah bentuk kelembagaan ekonomi yang dapat menjembatani berbagai upaya yang dilakukan, maka ditetapkan melalui pembentukan Koperasi Si De Gon.

Sidego dalam bahasa Ternate artinya mendudukkan, dan Gon dalam Bahasa Makian artinya jualan/dagangan. Dengan dua suku kata ini dijadikan dalam satu kata yang disebut SIDEGON, yang dapat diartikan mendudukkan jualan, sebagai respon atas upaya mendorong pembudayaan entrepreneurship di Maluku Utara, yang rasio penduduknya masih sangat rendah bergerak di sektor usaha. Untuk itu SIDEGON diharapkan menjadi rumah bersama bagi upaya pembudayaan entrepreneurship bagi pelaku lokal.

Koperasi Sidegon, menjalin kerja sama dengan perbankan, utamanya Bank BNI 46, yang aktif sejak awal mendukung pembukaan Lapak Sidegon BNI, dan BRI yang mendukung penyediaan Lapak Sidegon Soa Sio. Saat ini telah dalam proses pembangunan Fala Sidegon di Takoma dan Halaman Parkir Hotel Sahid, yang diprediksi pada bulan Maret akan beroperasi.

Sebagai upaya kolaborasi bisnis dan budaya, Sidegon bekerjasama dengan PT Harita Group, untuk mendorong pengrajin lokal dalam pembuatan 1.000 tuala lipa yang sudah dimulai sejak awal Maret 2020. Namun karena bencana Covid-19, ditunda dan akan dilanjutkan pengembangan tuala lipa melalui home industry.

Maka Sidegon dalam setiap lokasi akan memanfaatkan tuala lipa sebagai simbol pelayanan yang digunakan oleh karyawan dan pelaku usaha di lokasi Sidegon, sebagai upaya mendorong peningkatan produk budaya melalui home industry yang didukung PT Harita Group, untuk melestarikan kearifan lokal yang berpotensi punah ditelan zaman jika tidak terus dilestarikan.

Pada Sabtu (27/2) pukul 19:30 WIT akan digelar soft opening Fala Sidegon di Jl. Sultan Khairun Nomor 12 (samping Kantor Lurah Soa Sio Ternate). Selain memperkenalkan tuala lipa, Sidegon juga akan memperkenalkan logo Sidegon, yang diikuti dengan pembukaan tempat usaha baru FALA SIDEGON SOA SIO TERNATE. Usaha ini memanfaatkan transaksi nontunai, atas fasilitasi BRI Cabang ternate, sebagai bagian dari sosialisasi belanja nontunai di masyarakat.