Tandaseru — Pertemuan Pemerintah Kota Tidore Kepulauan dengan Kedutaan Besar Kerajaan Spanyol untuk Indonesia membahas kedatangan kapal latih milik Kerajaan Spanyol, Juan Sebastian de Elcano, ke Maluku Utara rupanya berakhir buruk.
Pertemuan yang berlangsung Selasa (16/2) itu dicoreng insiden Wali Kota Tikep, Capt. Ali Ibrahim mengungkapkan informasi palsu soal penerjemah Dubes yang juga ASN di Dinas Pariwisata Provinsi Malut, Kris Syamsuddin.
Saat memberikan sambutan di aula kantornya, Wali Kota Ali Ibrahim menyatakan kapal latih tersebut sengaja dibelokkan rute berlabuhnya dari Tidore ke Ternate. Bahkan ekspo yang telah diagendakan pun batal dilaksanakan.
Perubahan rencana itu diduga diatur oleh Kris. Mirisnya, Wali Kota juga menyebut Kris adalah mantan narapidana, sementara faktanya justru bertolak belakang.
Pernyataan mengandung fitnah tersebut dinilai merugikan Kris lantaran disampaikan di depan forum yang dihadiri banyak orang. Meski usai pertemuan itu Wali Kota langsung meminta maaf secara pribadi kepada Kris.
Kris kepada tandaseru.com menyatakan, Wali Kota mengaku mendapat laporan soal perubahan rute dari bawahannya Kepala Dinas Pariwisata Tikep Yakub Husain.
Kendati sudah memaafkan Wali Kota, Kris mengaku sangat dirugikan dengan statement tersebut. Karena itu ia mempertimbangkan mengambil langkah hukum atas tindak penghasutan yang dilakukan terhadap Wali Kota hingga menyampaikan informasi yang keliru tersebut.
“Bagi saya, Pak Wali juga korban atas fitnah dari pihak lain,” ujarnya, Kamis (18/2).
Kepala Dinas Pariwisata Tikep, Yakub Husain yang dikonfirmasi terpisah membenarkan adanya insiden tersebut.
“Soal kedatangan Dubes saat itu memang terjadi masalah itu. Masalah ini terjadi karena hanya miskomunikasi saja. Sebelum Dubes itu datang di Tidore, waktu itu Sekretaris Dinas Pariwisata Provinsi, Pak Jumati, ikut rapat di Ternate. Kemudian dikasih info termasuk ke saya, bahwa di dalam rapat itu ada miskomunikasi. Katanya dalam rapat di Ternate itu ada kegiatan seperti ekspo akan ada dilaksanakan di Ternate, sementara di Tidore itu belum jelas atau kemungkinan Tidore tidak ada,” ungkap Yakub.
Setelah mendapatkan informasi itu, Yakub kemudian menanyakan ke tim lainnya di Tikep.
“Setelah mendapatkan informasi itu saya kemudian menanyakan ke teman-teman, termasuk juga Kepala Bapelitbang Tikep. Karena selama ini kami termasuk tim yang melakukan persiapan itu. Jadi informasi dari Pak Jumati itu kami berkeyakinan bisa jadi akan terjadi seperti itu, sesuai informasi dari beliau. Makanya dengan informasi seperti itu perlu kami menyampaikan ke Pak Wali, sekiranya Pak Wali menyampaikan itu ke forum saat Dubes datang di Tidore,” urainya.
Tinggalkan Balasan